DETAIL KOLEKSI

Etiologi, dan patogenesis xerostomia pada penderita sindroma sjogren


Oleh : Fitriyantinie

Info Katalog

Nomor Panggil : 612.3 FIT e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Subyek : Oral diseases;Sjogren's syndrome

Kata Kunci : xerostomia, sjogren's syndrome, genetic, autoimmune, HLA.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_KG_04002075_Halaman-judul.pdf
2. 2006_TA_KG_04002075_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2006_TA_KG_04002075_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2006_TA_KG_04002075_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2006_TA_KG_04002075_Bab-3-Pembahasan.pdf
6. 2006_TA_KG_04002075_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf
7. 2006_TA_KG_04002075_Daftar-pustaka.pdf

X Xerostomia merupakan manifestasi klinis utama pada sindroma Sjogren. Sindroma Sjogren adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan kandidiasis dan karies gigi. Etiologi dan patogenesis dari xerostomia pada sindroma Sjogren sampai sekarang belum dapat diketahui dengan jelas. Diduga faktor genetik sebagai peran utama dalam patogenesis sindroma Sjogren. Predisposisi genetik pada penderita sindroma Sjogren berhubungan dengan histokompabilitas utama dari kompleks gen yang dikenal sebagai antigen HLA. Perawatan untuk mengatasi xerostomia adalah berdasarkan pemberian rangsangan terhadap sisa kapasitas saliva pada kelenjar saliva yang terserang dan jika ini tidak berhasil dianjurkan mengganti saliva dengan menggunakan cairan pengganti saliva.

X Xerostomia is the main clinical manifestasion in Sj6gren's syndrome. Sjogren's syndrome is a chronic inflammatory autoimmune disorder which can cause candidiasis and dental caries. The etiology and pathogenesis of xerostomia in Sjogren's syndrome is unknown clearly. It is claimed that genetic factor has the main role in Sj6gren's syndrome. A genetic predisposition to Sjogren's syndrome is linked to the major histocompability complex genes which are known as human leukocyte antigens (HLAs). The treatment for managing xerostomia is based on stimulation of the residual secretory capacity of the affected salivary glands , and if this is no longer successful, replacemet of natural saliva with a saliva substitute is suggested.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?