DETAIL KOLEKSI

Perbedaan kekasaran permukaan semen ionomer kaca pada perendaman susu UHT dan susu kedelai


Oleh : Nuroh Arifah

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.645 NUR p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Dhyani Widhianingsih

Subyek : Pedodontics

Kata Kunci : glass ionomer cement, surface roughness, UHT milk, soy milk

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_KG_040001500131_Halaman-Judul.pdf
2. 2022_TA_KG_040001500131_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-3_Kerangka-Teori,-Kerangka-Konsep,-dan-Hipotesis.pdf
6. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-4_Metodologi-Penelitian.pdf
7. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2022_TA_KG_040001500131_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2022_TA_KG_040001500131_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2022_TA_KG_040001500131_Lampiran.pdf

L Latar belakang: Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan bahan restorasi yang masih digunakan hingga saat ini karena kelebihannya terutama dalam melepaskan fluoride yang berperan sebagai agen antikariogenik, namun SIK juga memiliki kekurangan seperti mudah larut akibat paparan asam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekasaran permukaan. Dalam rongga mulut, bahan restorasi akan berkontak dengan saliva dan konsumsi minuman seperti susu UHT dan susu kedelai. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kekasaran permukaan semen ionomer kaca pada perendaman pada susu UHT dan susu kedelai. Metode: Sampel adalah SIK (GC Fuji VII, Japan) berbentuk silindris dengan ukuran diameter 10 mm dan tebal 2mm. Total 18 buah sampel dibagi menjadi 3 kelompok pengerjaan, satu kelompok (n=6) direndam pada susu UHT, kelompok lain direndam pada susu kedelai, dan saliva buatan sebagai kelompok kontrol. Kekasaran permukaan diukur dengan alat surface roughness tester (Surtronic S- 128) sebelum dan setelah perendaman. Hasil: Nilai kekasaran permukaan SIK terjadi peningkatan pada susu UHT(0,12±0,02), susu kedelai (0,12±0,06), dan saliva buatan (0,06±0,03). Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kekasaran permukaan SIK yang signifikan pada ketiga kelompok. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kekasaran permukaan semen ionomer kaca yang signifikan di antara tiga kelompok.

B Background: Glass ionomer cement (GIC) is a restorative material that is still used today because of its advantages, especially in releasing fluoride as an anti- cariogenic agent, but GIC also has disadvantages such as high solubility of acid particles that can cause surface roughness. In the oral environment, restorative material will come into contact with saliva and consumption of beverages such as UHT milk and soy milk. Purpose: to discover the differences in surface roughness on GIC immersed in UHT milk and soy milk. Method: The sample is GIC (GC Fuji VII, Japan) in a cylindrical shape with a diameter of 10 mm and a thickness of 2 mm. A total of 18 samples were divided into 3 working groups, one group (n=6) immersed in UHT milk, and another group immersed in soy milk and artificial saliva as control group. Surface roughness was tested by surface roughness tester (Surtronic S-128) that was reviewed before and after immersion. Result: The surface roughness value on GIC was increased after being immersed in UHT milk (0,12±0,02), soy milk (0,12±0,06), and artificial saliva (0,06±0,03). KruskalWallis test showed there was no significant difference in surface roughness between GIC immersed in UHT milk, soy milk, and artificial saliva. Conclusion: there was no significant difference in surface roughness of GIC after immersion between the three groups.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?