DETAIL KOLEKSI

Pengaruh minuman teh terhadap kekuatan diametrikal semen ionomer kaca


Oleh : M. Ridhani Noor Reza Fahlevi

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.695 RID p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Rosalina Tjandrawinata

Subyek : Dental materials

Kata Kunci : tea baverage, glass Ionomer cement type II, diametral tensile strength

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_KG_04007110_Halaman-judul.pdf
2. 2011_TA_KG_04007110_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2011_TA_KG_04007110_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2011_TA_KG_04007110_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2011_TA_KG_04007110_Bab-3-Kerangka-teori-dan-hipotesis.pdf
6. 2011_TA_KG_04007110_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2011_TA_KG_04007110_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2011_TA_KG_04007110_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2011_TA_KG_04007110_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2011_TA_KG_04007110_Daftar-pustaka.pdf

M Minuman teh saat ini sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas untuk menghilangkan dahaga setelah beraktivitas. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh minuman teh terhadap kekuatan bahan tumpatan yang ada di dalam kavitas gigi. Dalam penelitian ini digunakan sampel bahan tumpatan terbuat dari semen ionomer kaca tipe II sebanyak 30 buah yang dibagi dalam 3 kondisi yaitu direndam dalam air mineral 25°C, pencelupan di dalam minuman teh dengan suhu 10°C dan pencelupan minuman teh dengan suhu 80°C. Sampel berdiameter 6 ± 0,3mm dan tinggi 3 ± 0,15mm diberikan perlakuan selama 5 hari. Setelah perlakuan sampel diukur untuk mengetahui adanya perubahan massa sampel yang disebabkan oleh adanya penyerapan air dengan menggunakan timbangan sensitif dan pengukuran kekuatan uji diametrikalnya dilakukan dengan alat Universal Testing Mechine. Hasil penelitian menunjukkan minuman teh pada dua kondisi yaitu dengan suhu dingin maupun suhu panas meningkatkan massa dan teh dengan suhu dingin sedikit menurunkan kekuatan semen ionomer kaca tersebut, akan tetapi teh bersuhu 80°C meningkatkan kekuatan diametrikal SIK, sehingga terdapat perbedaan bermakna (/?<0,05) antara SIK yang direndam pada minuman teh 10°C dan 80°C. Dapat disimpulkan : terjadi peningkatan kekuatan diametrikal SIK bila minuman teh digunakan pada suhu 80°C sebaliknya minuman teh yang bersuhu 10°C menyebabkan penurunan kekuatan tumpatan semen ionomer kaca yang terdapat pada kavitas gigi.

N Nowdays tea beverage are consumed by people to eliminate thirst after activity. The purpose of research is to study whether the tea beverage have influence on the strength of dental material in the tooth cavity. Thirty samples used for this study were made of glass ionomer cement (GIC) type II. The samples were divided into three group. Is group 1 were soaked in 25°C mineral water, group 2 were soaked in 10°C tea beverage while group 3 were soaked in 80°C tea beverage. Samples, 6 ± 0,3mm in diameter and 3 ± 0,15mm in high were treated for 5 days ; then they were weighed using sensitive scale to determine whether the samples had absorbed water, and their diametral tensile strength were measure using the Universal Testing Machine. This study showed that tea beverage in cold and warm condition increased the mass while cold tea beverage reduce the strength of GIC but warm (80°C) tea beverage increased the diametral tensile strength of GIC thus there is significant difference (/?<0,05) between the diametral tensile strength of GIC soaked in 10°C and 80°C tea beverage. It can be concluded that drinking 80°C tea beverage will increase of GIC while 10°C tea beverage will reduce the diametral tensile strength GIC restorative material in the tooth cavity.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?