DETAIL KOLEKSI

Studi kesesuaian hasil self-reported bruxism (possible bruxism) sebelum dan sesudah observasi mandiri


Oleh : Michelle Sanita

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.692 MIC s

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Carolina Damayanti Marpaung

Subyek : Bruxism

Kata Kunci : awake bruxism, self observation, oral behaviour checklist questionnaire, self-reported bruxism

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_KG_040001700107_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2021_TA_KG_040001700107_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 10
5. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-3_Kerangka-Teori,-Konsep,-dan-Hipotesis.pdf 6
6. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 16
7. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf 26
8. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-6_Pembahasan.pdf 4
9. 2021_TA_KG_040001700107_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
10. 2021_TA_KG_040001700107_Daftar-Pustaka.pdf 2
11. 2021_TA_KG_040001700107_Lampiran.pdf 26

L Latar Belakang: Bruxism dianggap sebagai suatu kondisi yang umum ditemukan diantara populasi dewasa, meskipun data mengenai bruxism masih langka. Bruxism merupakan aktivitas rahang berulang yang terjadi ketika tidur (sleep bruxism) dan ketika terbangun (awake bruxism). Pada individu sehat, bruxism tidak seharusnya dianggap sebagai gangguan, namun sebagai perilaku yang mampu menjadi faktor resiko dari keadaan klinis tertentu. Beberapa studi telah menyebutkan bahwa akurasi dari self-reported bruxism rendah karena kesadaran individu yang kurang tentang perilaku tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui kesesuaian hasil self-reported bruxism sebelum dan sesudah observasi mandiri. Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Data didapatkan dengan menyebar kuesioner Oral Behaviour Checklist melalui link google form kepada 142 Mahasiswa FKG Usakti angkatan 2020. Data penelitian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS Versi 26. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil yang didapat setelah melalui uji reliabilitas, hasil penelitian didominasi oleh perempuan berusia 19 tahun dengan hasil Inter Class Correlation yang didapat pada OBCL 1 sebesar 0.838, OBCL 3 sebesar 0.832, OBCL 4 0.800, OBCL 5 sebesar 0.636, dan OBCL 11 0.742. Kesimpulan: Terdapat kesesuaian antara hasil self-reported bruxism (possible bruxism) sebelum dan sesudah observasi mandiri.

B Background: Bruxism is considered to be a common condition among the adult population, although data on bruxism are still rare. Bruxism is repetitive jaw activity that occurs during sleep (sleep bruxism) and when awake (awake bruxism). In healthy individuals, bruxism should not be regarded as a disorder, but as a behavior that can be a risk factor for certain clinical conditions. Several studies have stated that the accuracy of self-reported bruxism is low because the individual is less aware of the behavior. Aim: To find out the concordance of the results of self-reported bruxism before and after self observation. Method: The type of research used in this research is analytic observational using a cross sectional research design. The data was obtained by distributing questionnaires via a google form link to 142 FKG Usakti students class 2020. The research data were analyzed using the SPSS application version 26. Results: Based on the results obtained after going through the reliability test, the results of the study were dominated by 19-year-old women with Inter Class Correlation results obtained in OBCL 1 of 0.838, OBCL 3 of 0.832, OBCL 4 of 0.800, OBCL 5 of 0.636, and OBCL 11 of 0.742. Conclusion: There is a concordance between the results of self-reported bruxism (possible bruxism) before and after self-observation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?