DETAIL KOLEKSI

Perancangan model simulasi pergerakan penumpang dan penentuan jumlah armada kereta commuter line Jakarta – Bogor


Oleh : Liana Antoni

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Pudji Astuti

Pembimbing 2 : Winnie Septiani

Subyek : Production control;Production management

Kata Kunci : simulation model, passenger, load factor, Jabodetabek Commuter Train.

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_STI_06310083_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_STI_06310083_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2014_TA_STI_06310083_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2014_TA_STI_06310083_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2014_TA_STI_06310083_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2014_TA_STI_06310083_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7. 2014_TA_STI_06310083_Bab-5_Perancangan-Model-Simulasi.pdf
8. 2014_TA_STI_06310083_Bab-6_Analisia-Hasil.pdf
9. 2014_TA_STI_06310083_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2014_TA_STI_06310083_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2014_TA_STI_06310083_Lampiran.pdf

K Kereta Commutter Jabodetabek adalah salah satu alat transportasi umum yang menghubungkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Belum adanya peta pergerakan penumpang akan menyulitkan PT KAI Commuter Jabodetabek untuk menentukan jumlah sarana kereta api yang perlu disediakan. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah 1) merancang model simulasi pergerakan penumpang Kereta Api Commuter Jabodetabek rute Jakarta-Bogor, 2) menentukan kebutuhan armada KRL yang sesuai dengan jumlah penumpang pada jam sibuk. Software yang digunakan untuk membuat model simulasi adalah Promodel. Jumlah armada ditentukan dengan mengukur kapasitas kereta bedasarkan load factor. Hasil Uji Tukey digunakan untuk mengelompokkan data. Berdasarkan perhitungan load factor pada Model Simulasi Pergerakan Penumpang kereta api Jakarta-Bogor diketahui model I jam 05.41-06.40 memiliki load factor sebesar 4,86 %, model 2 jam 10.41-11.40 memiliki load factor sebesar 40,91%, model 3 jam 13.41-14.40 memiliki load factor sebesar 84,76%, dan model 4 jam 17.41-18.40 memiliki load factor sebesar 185,17%. Model IV memiliki nilai load factor terbesar sehingga menjadi fokus penelitian ini. Skenario Model Usulan dalam penelitian ini menggunakan load factor yang menjadi indikator evaluasi dalam menentukan jumlah kereta pada jam sibuk. Skenario Model Usulan yang dipilih yaitu Skenario 3 dengan adanya penambahan 1 armada kereta api sehingga menjadi 6 trip yang masing-masing kereta terdiri dari 10 rangkaian gerbong. Hasil skenario model usulan diperoleh load factor sebesar 126,04% sehingga terjadi penurunan load factor sebesar 59,13% dengan jumlah penumpang yang terangkut menjadi 19.057 penumpang.

T The Jabodetabek Commuter Train is a means of public transportation that connects the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi areas. The absence of a passenger movement map will make it difficult for PT KAI Commuter Jabodetabek to determine the number of rail facilities that need to be provided. Based on these problems, the objectives of this research are 1) to design a simulation model for the movement of passengers on the Jabodetabek Commuter Train for the Jakarta-Bogor route, 2) determine the need for the KRL fleet according to the number of passengers during peak hours. The software used to create the simulation model is Promodel. The number of fleets is determined by measuring the capacity of the trains based on the load factor. Tukey test results are used to classify data. Based on the load factor calculation on the Simulation Model of Passenger Movement of the Jakarta-Bogor train, it is known that the model I at 05.41-06.40 has a load factor of 4.86%, the 2-hour model 10.41-11.40 has a load factor of 40.91%, the 3-hour model is 13.41- 14.40 has a load factor of 84.76%, and the 4 hour model from 17.41-18.40 has a load factor of 185.17%. Model IV has the largest load factor value so that it becomes the focus of this research. The proposed model scenario in this study uses a load factor as an evaluation indicator in determining the number of trains during peak hours. The proposed model scenario chosen is Scenario 3 with the addition of 1 train fleet so that it becomes 6 trips, each train consisting of 10 series of carriages. The results of the proposed model scenario obtained a load factor of 126.04% so that there was a decrease in the load factor of 59.13% with the number of passengers transported to 19,057 passengers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?