E Elektric Dishcarge Machining (EDM) merupakan proses manufaktur non-konvensional yang memanfaatkan proses konversi energi listrik ke energi panas untuk melakukan pemotongan material. Dari proses pemotongan ini berdampak pada lapisan permukaan benda kerja yang menimbulkan lapisan putih dan HAZ. Lapisan putih berfungsi sebagai pelindung lapisan permukaan terhadap kekasaran abrasi dan korosi, akan tetapi cetakan yang menerima beban statis dan relatif kecil. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh konsentrasi kekentalan fluida dielektrik pada ketebalan lapisan putih dengan menggunakan baja SKD 61 sebagai benda kerja, elektroda tembaga silindrik, dan fluida dielektrik minyak jarak dan EDM-85. Dalam penelitian ini spesimen baj a SKD 61 menggunakan elektroda tembaga silindrik sebagai media potong dengan metode die sinkin. Kemudian spesimen baja SKD 61 dilakukan metalografi agar dapat diambil foto pada tiga zona yang berbeda , dan diukur ketebalan lapisan putih dengan pengukuran berbasis citra. Sebagai pembanding, dilakukan pemotongan dengan kekentalan fluida dielektrik yang berbeda konsentrasi. Hasil dari , penelitian ini menunjukan bahwa pembentuk tebal lapisan putih dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor tersebut yai uttrtalan fluida dielektrik, hubungan antara ketebalan lapisan putih terhadap kekentalan fluida dielektrik tidak terkorelasi dengan baik. Kekasaran permukaan cenderung lebih halus dengan bertambahnya konsentrasi minyak j arak.