P Pandemi Virus Corona membawa dampak yang sangat besar terhadap hidup masyarakat, salah satunya bidang ekonomi. Untuk menjaga agar ekonomi tetap stabil, maka salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan pemberian insentif pajak berupa pembebasan PPh Pasal 22 impor. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Industri MM2100, mengingat skala industri yang besar dan penghuninya yang bervariasi. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan pembebasan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 di Kawasan Industri MM2100 di Bekasi dalam masa Covid-19, dan apa kendala yang dialami oleh penanam modal dan pemerintah dalam penerapan pembebasan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 di Kawasan Industri MM2100 di Bekasi dalam masa Covid-19. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tipe penelitiannya adalah normatif. Dengan menggunakan data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan, analisis data dilakukan secara kualitatif serta cara penarikan kesimpulannya menggunakan logika deduktif. Penerapan insentif pajak ini berjalan baik di Kawasan Industri MM2100 yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam minat investasi melalui kenaikan pembelian lahan pada akhir tahun 2020, setelah sebelumnya angkanya menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun kendala hukum yang dihadapi oleh beberapa Wajib Pajak adalah terkait informasi dan juga kendala teknis terkait adanya PSBB dan masalah jaringan dalam rangka sosialisasi kebijakan tersebut. Kendala hukum yang dialami seharusnya tidak terjadi dengan mengacu pada ketentuan yang ada dalam Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku.