P PT. Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatansepatu olahraga. Penelitian dilakukan di departemen factory 1 yang merupakan tempatpembuatan bagian upper sepatu. Mesin laser cutting merupakan salah satu dari mesin padaproses pembuatan upper sepatu. Mesin ini dijadikan objek penelitian dikarenakan memilikijumlah waktu kerusakan tertinggi dibandingkan dengan mesin lainnya. Permasalahanutama adalah terjadinya breakdown pada komponen mesin meskipun sudah diterapkannyapreventive maintenance. Hal tersebut menunjukkan belum optimalnya penerapan metodetersebut. Breakdown yang terjadi dapat menurunnya jumlah produksi sehingga targetproduksi tidak dapat tercapai. Penelitian ini akan memberikan solusi dalam melakukanperawatan pada komponen mesin menggunakan pendekatan Total Productive Maintenance(TPM). Dalam mempersiapkan penerapan TPM maka dilakukan perhitungan OverallEquipment Effectiveness (OEE), dimana dari hasil perhitungan didapatkan nilai OEE untukbulan Agustus-Oktober 2016 sebesar 83.99%, 84.48% dan 80.8% dimana nilai tersebutmasih dibawah 85% yang merupakan world standard OEE. Dari hasil perhitungan six biglosses didapatkan nilai losses terbesar terdapat pada reduced speed losses (71.18%) danbreakdown losses (25.98%). Reduce speed losses dapat terjadi karena pengurangankecepatan produksi dari kecepatan desain peralatan tersebut, sedangkan breakdown lossesterjadi karena peralatan mengalami kerusakan, tidak dapat digunakan dan memerlukanperbaikan atau penggantian . Diagram fault tree analysis (FTA) menunjukkan secara rincibagian komponen serta alasan penyebab mesin mengalami breakdown. Hasil perhitunganprobabilitas kegagalan yang didasari pada FTA, didapatkan komponen exhaust ductingblower, transmission system dan epsilon-type mesh belt merupakan komponen yangmemiliki probabilitas kegagalan yang tinggi, yakni 0.3524, 0.04787 dan 0.04787. Usulanperbaikan didasarkan pada delapan pilar TPM yang berfokus pada pilar autonomousmaintenance, focused improvement, planned maintenance, training and education, dansafety, health & environment. Usulan yang diberikan berupa guidance untuk aktivitasautonomous, penambahan tahapan perawatan preventive, pembuatan jadwal preventivemaintenance, training TPM, serta penerapan 5S pada lingkungan kerja mesin