P PT. Hasta Prima Industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa injeksi plastik.Perawatan mesin di perusahaan saat ini dilakukan secara berkala, namun perawatan secara berkala ini hanya melihat apakah terdapat kerusakan pada mesin tanpa memperhatikan waktu penggantian komponen sehingga sering terjadi breakdown pada mesin secara mendadak. Dalam pelaksanaanya kebijakan perawatan ini hanya memeriksa apakah mesin masih dapat berjalan dan menghasilkan output dengan baik atau tidak, apabila mesin masih dapat berjalan dengan baik maka pemeriksaan secara keseluruhan tidak perlu dilakukan dan apabila mesin mengalami kerusakan maka pemeriksaan secara keseluruhan dilakukan. Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan metode yang melihat komponen mesin secara menyeluruh dan memilih bagian yang dinilai rawan atau berpotensi memiliki downtime yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan usulan perbaikan sistem perawatan mesin injeksi dengan mengunakan metode reliability centered maintenance. Tahapan pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menentukan mesin kritis berdasarkan presentase downtime terbesar yang ditunjukan dengan diagram pareto kemudian mengidentifikasi penyebab kegagalan dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA), atas dasar pembuatan Fault Tree Analysis (FTA) maka langkah selanjutnya adalah pembuatan Failure Mode and Efect Analysis (FMEA) untuk melihat nilai RPN terbesar, tahap terakhir adalah penentuan tindakan perawatan dengan menggunakan Logic Tree Analysis (LTA) tindakan perawatan yang didapatkan yaitu berupa time directed. Berdasarkan tindakan perawatan time directed maka dilakukan perhitungan time to repair dan time to failure untuk mendapatkan interval pemeriksaan dan penggantian pencegahan. Hasil dari perhitungan interval penggantian pencegahan komponen didapatkan hasil sebagai berikut komponen Motor adalah 36 hari, Hopper 12 hari, Seal oli 16 hari, Nozzle 13 hari, Barrel 100 hari dan Screw 167 hari. Sedangkan untuk pemeriksaan optimal komponen didadapatkan hasil sebagai berikut untuk motor 10 hari, hopper 7 hari, seal oli 14 hari, Nozzle 14 hari, barrel 14 hari, dan screw 14 hari. Dengan diterapkannya interval waktu pemeriksaan dan penggantian komponen, mesin mengalami penurunan downtime dari 969.3 jam menjadi 527.9 jam.