Kajian terhadap kinerja bioreaktor lekat diam menggunakan media plastik Sarang Tawon untuk menurunkan konsentrasi Ammonia pada air baku air minum
K Kualitas air baku air minum di kota-kota besar mengalami penurunan akibat hasil samping dari kegiatan industri dan rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai. Konsentrasi senyawa ammonia pada air baku di PAM Cilandak mencapai 2,0 mg/1, dimana nilai tersebut telah melampaui ambang batas peruntukkan air baku air minum yaitu 1,0 mg/1 (Kep.Gub. KDKI Jakarta No. 582 th 1995).PAM di DKI Jakarta menggunakan senyawa khlor sebagai desinfeksi dalam pengolahan air minum untuk menghilangkan ammonia. Tingginya konsentrasi ammonia dalam air baku, menyebabkan ammonia bereaksi dengan khlor menjadi khloramine yang daya desinfeksinya lemah sehingga kebutuhan khlor menjadi lebih besar dan biaya operasi menjadi lebih tinggi. Untuk menghilangkan senyawa ammonia maka air sungai harus diolah terlebih dahulu melalui suatu pengolahan pendahuluan (pretreatment).Salah satu altematifnya adalah pengolahan pendahuluan dengan menggunakan proses biologis secara aerobik yaitu menggunakan bioreaktor lekat yang terbuat dari PVC dengan ukuran 210 ClTl K 30 cm x 59 cm yang mempunyai volume sebesar 0,3717 m' Media yang digunakan pada percobaan ini adalah sarang tawon yang terbuat dari PVC.Pada penelitian ini, kondisi operational yang dilakukan adalah menggunakan variasi waktu tinggal hidrolis 1 — 4 jam dan sirkulasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap senyawa nitrogen dalam proses nitrifikasi.(Tabel Gambar Lihat Di File Asli Pada Abstrak)Penurunan efisiensi sekitar 60 % terhadap waktu tinggal optimal 3 jam yaitu 75.30 % disebabkan karena air olahan di sirkulasi kembali sehingga beban pengolahan pada bioreaktor menjadi lebih besar.Dari hasil percobaan, persamaan regresi yang diperoleh terhadap hubungan antara laju beban dan efisiensi penyisihan NH,“ adalah Y = -55.728x + 77.05, dimana Y merupakan efisiensi penyisihan NH4’ sedangkan x merupakan laju beban NH4’ dengan nilai regresi sebesar R' = 0.9422.Dapat dikatakan bahwa semakin kecil waktu tinggal air dan debit yang diolah semakin besar menyebabkan beban pengolahan menjadi lebih besar sehingga efisiensi pengolahan mengalami penurunan.
I In big cities, the quality of raw drinking water are being descent, which it’s caused of wasted directly to the river from industry and household activities. The ammonia concentration in Cilandak PAM raw water reach 2,0 mg/l, which that value have over still limit for drinking water is 1,0 mg/I (Kep.Gub. KDKI Jakarta No. 582 th 1995).PAM of DKI using chlor in desinfection processed in final water treatment to reduce ammonia. This higher ammonia concentration in raw water caused reaction of ammonia and chlor to needs and operation expense rise. To reduce ammonia, the river water should be processing first with pretreatment process.One of the alternatives is pretreatment using aerobic biological process, which it’s using attached bioreactor , whichever made from PVC with size in 210 cm x 30 cm x 59 cm and 0,3717 m' volume. The media is in used for this experiment is Honey comb tube which made from PVC.In this experiment, operational condition which in operated is using Hidrolic Retention Time (HRT) 1-4 hours and circulation variation. Therefore be operated to know the influence of nitrogen in nitrification. After optimal retention time got, The experiment with circulation variance of water treatment can be operated.Descenting of efficiency which about 60 % of 3 hours optimal retenfion time is 75.30%, it’s because of the return of water treatment in the circulation and it’s caused loading treatment rise.Regretion equation got from the relation between loading rate and NH,“ elimination efficiency is Y = -55.728x + 77.05, which Y is NH,* elimination efficiency and x is loading rate of 4+ with regretion value R2 = 0.9422.It can be said that more lower hidrolic retention time, the flow process more higher, it will give more higher loading treatment and the efficiency become descent.