DETAIL KOLEKSI

Analisa hubungan jenis dan jumlah koloni mikroorganisme sebagai Biological Contaminant di udara dengan kesehatan pekerja di lokasi Plaza Senayan


Oleh : Eko Aji Herkushartono

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Dharma Susanto

Pembimbing 2 : MM Sintorini M

Subyek : Air pollution;Occupational health and safety;Microorganisms

Kata Kunci : biological contaminant, Plaza Senayan

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296040_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296040_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296040_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_STL_08296040_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296040_Bab-3_Konsep-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296040_Bab-4_Metodologi-Penelitian.pdf
7. 2001_TA_STL_08296040_Bab-5_Hasil-Pengamatan.pdf
8. 2001_TA_STL_08296040_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2001_TA_STL_08296040_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2001_TA_STL_08296040_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2001_TA_STL_08296040_Lampiran.pdf

M Manusia menghabiskan waktunya lebih banyak di dalaln ruangan. terutama selama melakukan pekerjaan. Kualitas udara yang buruk dalam ruang akan mengakibatkan terganggunya k.esehatan pekerja. Oleh sebab itu, kita barus selalu menjaga kualitu udara dalam ruang dari kemungldnan pencemaran oleh kontaminan. Dari kontanrinan yang biasa terdapat di udara, Mikroorganisme tergolong bahan pencemar yang hidup dan dapat berkembang biak. Keseriusan WHO terhadap masaJab mikrooiganisme sebagai biological contantlnant ditunjukkan dengan diadakannya pertemuan di Rautavaam, Finlandia tanggal 29 Agustus hingga 2 September 1988. SaJah satu hat yang chOabas adaJah kcberadaan biological contaminant yang dapat hidup dan berkembang biak di dalam gedung serta berpotensi membahayakan kesehatan penghuni gedung.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan jenis clan jumlah kolonimikrooJganismc sebagai biological contaminant yang tersebar di dalam Phil.a Scnayan danhubuogannya dengan gangguan kesehatan yang dimsakan pelcerja. Penelitian ini dibagi menjadi 2tahap, Tabap I bertujuan untuk. mengetahui hubungan antara tingkat kepadatan. suhu dan kelembaban ruang dengan jenis dan jumlah koloni mikroorganisme di udam. Sedangkan penelitian Tabap 11 bertujuan Wltuk mengetahui hubtmgan antara jenis ct jumlah koloni mikroorganisme tersebut, subu dan kelembaban ruang dengan gangguan kesehatan yang dirasakan pekerja.Penelitian dilalcukan di Mal Pim Senayan, Jakarta SeJatan. Rancangan penelitian menggunakan mctode dcskriptif dengan pendekatan cross sectional.Dacrah penguk.uran berada di lantai l, 2 dan 3 dengan tiga ruangan untuk masing-ma-vng Jimt.ainya sesuai dengan tiogkat kepadatan manusia yaitu tinggi, sedang dan kosong serta ditambah daerah lain seperti atrium, basement clan toilet Parameter yang diukw' adalahjenis ct jumlah kOloni milaomganisme dari udara, suhu clan kelembaban ruang. Sedangkan keluhan kesehatan yang dirasakan pekerja diketahui melalui kuesioner yang disebarkan kepada pekerja. Pengolaban clan analisa data secara statistik. menggunakan program SPSS/or windows.Mikroorganisme yang terkumpul saat pengukuran terdiri dari jenis Mlcrococcus (M.luteus,M.lylae. M.roseus, M. varlans) dan Corynebacterlum (C.hofmannil). Dari k.elima jenis mikroorganisme tersebut diambil 3 jenis yang paling banyak disetiap mangan Wltuk dianatisa secara statistik.. Hasil penelitian Tabap I adalah adanya hubungan yang bennakna antara jumlah kolonimikroorganisme tersebut dengan tingkat kepadatan, suhu dan kelembaban ruang. Kctiga variabcl tersebut bersama-sama mempengaruhi 75 % variasi jumlah koloni M.lu'teUG, 60,S %jumlah M.lylae; dan 83.3 % jumlah M.roseus, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Basil penelitianTabap II adalah tidak terdapat hubungan yang bcrmakna antara gangguan kesehatan yang dirasakanpekerja dengan jumlah koloni M.luteus, M.lylae, M.roseus, suhu dan lcelembaban ruang. Sedangkandari data responden 35, 83 % pek.erja mcngelubkan gangguan k.esehatan. Ini bcrarti gangguankesehatan yang dimsakan pekerja disebabkan oleh faktor lain.Kesimpulao penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bennakna secara statistik. antam jenis & jumlah koloni mikroorganisme yang tersebar di Plaza Senayan dengan gangguankesehatan yang dimsakan oleh pekerja di dalarn gedung tersebut. Walaupun demildan pengukuran barus tetap dilalcukan secara berkala untuk mendeteksi secara dini alcan munculnya biological contaminant di dalam gedung. Sedangkan a1tanatif pencegahan dan pengendalian yang terbaik adalah dengan melalrukan pemwatan yang teratur pada elemen dan sistem didalam gedung(misalnya: Air Conditioner) agar menutup kondisi yang memuogkinkao bio-contaminant tersebutuntuk tumbuh dan berkembang biak

H Human being spend most of bis time inside the room, especially while he works. The poor quality of the air inside the room will cause an obsttuction to the employee's health. Therefore, we must always maintain the air quality inside the room ftom the pollution possibility by contaminant Among the contaminants that exist in the air, microorganism is classified as contaminant that alive and reproductive. WHO concerned about microorganism problem as biological contaminant indicate by a conference held in Rautavaara, Finland on 29 August until 2 September 1988. One among the things that was discussed is the biological contaminant existence, which could live and proliferate inside the building and potential to endanger the building occupant's health.The purpose of this research was to find out the existence of species and the amount of microorganism colony as biological contaminant that scattered inside Plaza Senayan and their correlation with health obstruction felt by employee. This research was divided into two stages, stage I had a purpose to find out the correlation between level of density, temperature, and the room humidify with species and that microorganism colony amount in the air. While stage II bad a purpose to find out the correlation between species and that microorganism amount, temperature, and the room humidify with health obsttuction felt by employee.The research was done at Plaza Senayan Mal, South Jakai'ta. The research plan used descriptive method with cross sedional approach. measurement areas took places at 1st, '2nd, and 3rd floor with 3 rooms each floor according to the density level of human being i.e. high, medium, and unoccupied, plus other areas like the atrium, basement, and toilet Parameters to measure were the species and the amount of the microorganism colony in the air, temperature and room humidify. While the wealth complaint felt by employee detected through questionnaire that scattered amongthem. Statistically analyzing and data processing used the SPSS program for windows.The microorganism that gathered during the measurement consist of species Micrococcus (M.luteus., Mlylae, Mroseus, M varians) and species Corynebacterium (C.hoftnannii). From the :five species of the microorganism we took three of them that bad a great number in every room to be analyzed statistically. The result of the research in stage I was there are a significant correlation between microorganism colony amount with a density, temperature and room humidity. This three variable together influence 7 5% amount colony Mluteus variation; 60.5% amount Mlylae; and 83.3% amount Mroseus, while the rest ofit influenced by others factor. The result of the stage II was there are no significant correlation between health obstruction that felt by employee with theamount of colony Mluteus, Mlylae, Mroseus, temperature and room humidify. Whereas ftom the respondent's data 35, 83% employee complaint about health obsttuction. This meant health obstruction that felt by employee was caused by other factors.The conclusion of this research was there are no statistically significant correlation betweenspecies and microorganism amount spread at Plaza Senayan with health obsbuction felt by employeeinside the building. Even though periodically measurement still has to be done to early detect a biological contaminant emerge inside the building. Whereas the best preventive and controlling alternative are by doing regularly maintenance to the element and system in the building (e.g. air conditioner) in order to cover the condition that enable those bio-contaminant grow and proliferate

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?