DETAIL KOLEKSI

Perbandingan biaya antara sistem penanganan sampah metode Zero Waste dengan metode tempat pembuangan akhir (TPA) ditinjau dari aspek teknis

0.5


Oleh : Andreas Cahyo Bawono

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Setijati H. Ediyono

Pembimbing 2 : Sri Bebassari

Subyek : Waste minimization;Recycling

Kata Kunci : zero waste, waste disposal

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296012_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296012_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296012_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_STL_08296012_Bab-2_Gambaran-Umum-Studi-Wilayah.pdf
5. 2001_TA_STL_08296012_Bab-3_Tinjauan-Pustaka.pdf
6. 2001_TA_STL_08296012_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2001_TA_STL_08296012_Bab-5_Pengumpulan-dan-Analisis-Data.pdf
8. 2001_TA_STL_08296012_Bab-6_Simpulan-dan-Saran.pdf
9. 2001_TA_STL_08296012_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2001_TA_STL_08296012_Lampiran.pdf

P Pembuangan sampah warga DKI Jakarta ke Bantar Gebang, Bekasi menimbulkan biaya yang begitu besar yang harus dipikul oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk pengadaan peralatan pengangkut seperti truk, traktor, tanah untuk bahan pelapis metode sanitary lanfill, dan penyewaan lahan untuk penempatan sampah. Harga ini juga yang harus dipikul oleh masyarakat DKI Jakarta. Produksi atau timbulan sampah di perkotaan terus meningkat menjadi 7 juta ton/ tahun atau ± 20.000 ton/ hari pada tahun 2000 (Henky S, BPPT 1994). Untuk beberapa kota di Indonesia hal ini sudah merupakan masalah yang mendesak, karena lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dicari setelah sampah terlanjur menumpuk, sedangkan sebelumnya sampah hanya dibuang dan ditumpuk di lokasi-lokasikosong yang dianggap belum terpakai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh efisiensi konsep zero waste dapat diterapkan dalam kondisi masyarakat dewasa ini dalam hal penanganan sampah yang terintegrasi, mudah dan murah

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?