DETAIL KOLEKSI

Pengembangan hutan kota wisata Teluk Muara Angke dalam upaya konservasi


Oleh : Reza Wahidy

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1999

Pembimbing 1 : Haryadi Wijayanto

Subyek : Recreation - Conservation

Kata Kunci : Teluk Muara Angke, conservation forest

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1999_TA_SAL_08194146_Halaman-Judul.pdf
2. 1999_TA_SAL_08194146_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 1999_TA_SAL_08194146_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 1999_TA_SAL_08194146_Bab-2_Studi-Kepustakaan,-Studi-Banding....pdf
5. 1999_TA_SAL_08194146_Bab-3_Identifikasi-Daya-Dukung-dan-Kesesuaian-Kawasan....pdf
6. 1999_TA_SAL_08194146_Bab-4_Program-Pengembangan.pdf
7. 1999_TA_SAL_08194146_Bab-5_Konsep-Perencanaan-Lansekap.pdf
8. 1999_TA_SAL_08194146_Daftar-Pustaka.pdf
9. 1999_TA_SAL_08194146_Lampiran.pdf

K Kerusakan lingkungan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia terutama Jakarta telah sampai pada tingkat yang membahayakan penghuninya, misalnya intrusi dan abrasi air laut, pencemaran udara dan air karena bahan kimia dan limbah rumah tangga pada kawasan pemukiman dan industri, dsb. Kerusakan lingkungan yang terjadi tersebut perlu ditanggulangi dengan upaya pencegahan yang mendasar sehingga kota Jakarta dapat menjadi nyaman dan sehat.Tindakan kehutanan dalam bentuk pengembangan Hutan Kota yang termasuk didalamnya aspek pendidikan, penelitian dan wisata merupakan suatu upaya yang efisien dan efektif bagi penanggulangan dan pencegahan kerusakan lingkungan kota.Kawasan Hutan Kota Wisata Teluk Muara Angke memiliki peran dan fungsi yang penting terhadap kota Jakarta. Sesuai dengan arah pembanguna kota yang ditempuh sampai tahun 2005 kawasan ini termasuk Wilayah Pengembangan Barat Laut yang meliputi Kecamatan Penjaringan dan kelurahan Kapuk Muara dengan tujuan sebagai pengaman pantai, dimana pengembangan Rutan Kota mempunyai masalah yang lebih kompleks, baik dalam masalah teknis, maupun yang menyangkut sosial budayanya.Konsepsi khusus pengembangan hutan kota yang berisi upaya teknis dan non-teknis sebagai dasar kebijaksanaan Departemen kehutanan (beserta instansi-instansi terkait yang ada didalamnya) belum ada, maka perlu disusun suatu konsepsi pengembangan hutan kota dapat dilaksanakan lebih terarah dan terpadu sesuai dengan RUTRK dan RUTRH dan sesuai •dengan fungsi kawasan penyangga kota tanpa merubah fungsinya sebagai kawasan pemukiman dan industri.Perencanaan Kawasan ditujukan untuk membentuk nilai estetika terhadap visualisasilansekap daerah pesisir (makro), dan membentuk tata urut-urutan ruang yang tercipta(mikro), disamping aspek fungsional penggunaan land use kawasan.Hal tersebut tidakterlepas dari kebijaksanaan pemerintah yang .merupakan pengatur pola penggunaan lahan kawasan dan pendistribusiannya menjadi pedoman dasar.Pendekatan perencanaan diterapkan melalui disiplin Ilmu Arsitektur Lansekap dalam usaha pembentukan ruang luar bagi aktifitas manusia dan pelestarian alam dengan pengaturan sistem pengembangan fisik dan non-fisik berdasarkan pemikiran dan pendekatan secara ekologis, sehingga dapat terwujud suatu kawasan hijau kota yang berfungsi sebagai kawasan penyangga kota, daerah resapan air, paru-paru kota, sekaligus kawasan cagar alam dan rekreasi yang mempunyai nilai ekologis, sosial, ekonomi, budaya dan estetika.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?