DETAIL KOLEKSI

Hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan asupan energi dan makronutrien remaja usia 15 – 18 tahun


Oleh : Soraya Olyfia

Info Katalog

Nomor Panggil : S 686

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Nadifa Agil

Subyek : Nutritional sciences

Kata Kunci : nutrition knowledge, body mass index, intake energy, macronutrient, teenager

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_SKD_03010258_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_SKD_03010258_Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-4_Metode.pdf
7. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2016_TA_SKD_03010258_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2016_TA_SKD_03010258_Daftar-pustaka.pdf 4
11. 2016_TA_SKD_03010258_Lampiran.pdf

M Manusia beraktivitas dan membutuhkan makanan. Ketidakseimbangan antara asupan dengan keluaran energi menimbulkan kondisi malnutrisi. Obesitas tergolong ke dalam malnutrisi yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih. Selain menimpa orang dewasa. Masalah obesitas terjadi pada anak dan meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir dengan satu dari sepuluh anak di seluruh dunia tergolong overweight. Walaupun angka berat badan berlebih pada remaja usia 15 – 18 tahun di Indonesia masih 1,4%, prevalensi berat badan berlebih pada anak usia 6 – 12 tahun mencapai 9,2%.Pengetahuan gizi dihipotesiskan menjadi salah satu faktor yang menentukan pemilihan makanan pada remaja. Hal ini didukung dengan kemudahan akses informasi mengenai nutrisi. Beberapa studi tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh pengetahuan gizi dengan perbaikan pola asupan. Namun, studi lain menunjukkan pengaruh pengetahuan gizi terhadap asupan energi dan makronutrien. Dan kesadaran untuk membaca label nutrisi pada populasi dewasa. Pendidikan melalui media penyuluhan memiliki pengaruh pada perubahan pola konsumsi. Penelitian ini menggunakan metode consecutive non random sampling yang mengikutsertakan 71 siswa dan siswi di SMA Darunnajah, Jakarta Selatan. Data yang dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner dan mengkalkulasi jumlah asupan gizi dan makronutrien. Mendata subyek melalui informed consent. Penghitungan untuk asupan gizi dan makronutiren dilakukan dengan menggunakan food recall 24 hour dan penghitungan untuk BMI yaitu Berat Badan (kg) dibagi Tinggi Badan pangkat dua (m). Analisis data pada awalnya menggunakan SPSS 13 akan tetapi peneliti tidak dapat mendapatkan data asli SPSS 13. Maka peniliti menggantinya menjadi SPSS versi 17. Analisis pada awalnya menggunakan uji chi square tetapi batas toleransi chi square adalah 20%, maka syarat uji chi square tidak terpenuhi, sehingga menggunakan uji alternatif fisher menggambarkan ketiadaan hubungan antara pengetahuan gizi dan asupan energi dan makronutrien yaitu energi (p=0,811), karbohidrat (p=0,811), lemak (p=0,729), dan protein (p=0,811). Menandakan bahwa tidak semua orang dengan pengetahuan gizi yang baik akan memiliki kondisi badan yang baik, dan juga seseorang yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kondisi badan yang kurang. penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan asupan energi dan makronutrien pada remaja 15-18 tahun di SMA.

H Human activity and in need of food. Imbalance between intake with energy output condition causing malnutrition. Obesity classified into malnutrition characterized by the accumulation of excess fat. Inaddition to afflict adults, the problem of obesity in adult and has doubled in the past two decades with a 1 in 10 adults in the world classified as overweight. Althought the figures are overweight in adolescents aged 15-18 years in Indonesia is still 1,4%. Prevelentation of overweight in children aged 6-12 years to reach 9,2%.Nutrition knowledge is hypothesized to be one of the factors that determine the selection of food in adolesecent. This is supported by the easy access to information about nutrition. Some studies have not succeeded in proving the effect of nutrition knowledge with improved intake patterns. However, other studies show the effect of the intake of fat nutritional knowledge and awareness of reading nutrition labels in the adult population. Education through media outreach got influence on consumption patterns. this study uses an consecutive non random sampling design that included 71 high school students in Darunnjaah, Jakarta Selatan. Data collected by interviewing the primary nature and calculate the amount of nutrient intake and macronutrient. Patient records through the informed consent. Calculation for nutrient intake and macronutrient done using the food recall 24 hour and the calculation for BMI (Body Mass Index) divided by height squared (m). Analysis of the data initially using SPP version 13. But researchers to replace it with SPSS version 17. Analysis at first using the chi square but the limits of tolerance chisquare is 20. Then the test requirment chi square are not met. So the use of alternative test fisher describes the absence of the relationship between nutrition knowledge with macronutrient carbohydrate (p=0,811), fat (p=0,729), and protein (p=0,811). Indicates that not everyone with knowledge of good nutrition, will have good pshyical condition, and also someone who had less knowledge will had less body condition. This study shows there is no relationship between knowledge of nutrition and energy and macronutrient intake aged 15-18 years In High School.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?