Analisis potensi dan penyebaran batubara kokas serta karakteristiknya di PT Bukit Asam Tbk, Tanjung Enim, Sumsel
A Adanya intrusi magma yang terdapat pada Bukit Asam menyebabkan kenaikan peringkat batubara secara gradual (berangsur) mulai dari lignit, sub bituminous, bituminous, semi antrasit, hingga antrasit sehingga terdapat suatu zona yang merupakan zona batubara bituminous yang berpotensi menjadi batubara kokas. Diperlukan penelitian mengenai potensi batubara kokas pada PT Bukit Asam, Tbk berdasarkan nilai Crucible Swelling Number (CSN) pada sampel batubara yang merupakan indikasi awal penentu sifat kokas pada batubara. Pada penelitian kali ini dilakukan pembuatan peta zonasi potensi batubara kokas berdasarkan nilai volatile matter (dmmf), nilai pantulan vitrinit maksimum, dan nilai CSN berdasarkan batubara sampel lubang bor. Pengambilan sampel batubara pada front penambangan berdasarkan peta zonasi dengan metode channel sampling ply by ply pada lokasi yang berpotensi sebagai batubara kokas yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil uji laboraturium nilai CSN pada sampel batubara berdasarkan lubang bor dan berdasarkan channel sampling. Berdasarkan hasil sampel kedua metode, di dapatkan bahwa metode pengambilan sampel dengan lubang bor lebih akurat berdasarkan nilai CSN yang menunjukan adanya potensi batubara kokas pada PT Bukit Asam, Tbk dengan nilai 2,5-9 dibandingkan dengan metode channel sampling dengan nilai CSN 1,15-2,5. Hal ini disebabkan oleh kesegaran sampel batubara yang diambil. Sampel batubara yang diambil menggunakan lubang bor lebih segar dibandingkan dengan sampel pada front penambangan yang sudah mengalami oksidasi karena sudah terpapar oleh udara. Oksidasi pada batubara menyebabkan nilai CSN dapat menurun secara drastis.
T The presence of magma intrusion in Bukit Asam causes gradual increase in coal rankings starting from lignite, sub-bituminous, bituminous, semi-anthracite, to anthracite so that there is a zone which is a zone of bituminous coal which has the potential to become coking coal. Research is needed regarding the potential of coking coal at PT Bukit Asam, Tbk based on the value of the Crucible Swelling Number (CSN) on coal samples which is an early indication of the nature of coke in coal. In this research, a zoning map of the potential for coking coal was made based on the value of volatile matter (dmmf), the maximum value of vitrinite reflections, and the value of CSN based on coal drill hole samples. Coal sampling on the mining front based on the zoning map using the ply by ply channel sampling method at potential locations as coking coal which aims to evaluate the laboratory test results of CSN values on coal samples based on drill holes and based on channel sampling. Based on the results of the samples of both methods, it was found that the sampling method with a borehole is more accurate based on the CSN value indicating the potential for coking coal at PT Bukit Asam, Tbk with a value of 2.5-9 compared to the channel sampling method with a CSN value of 1.15 -2.5. This is caused by the freshness of the coal samples taken. Coal samples taken using boreholes are fresher compared to samples on the mining front that have undergone oxidation because they have been exposed to air. Oxidation of coal causes the value of CSN can decrease dramatically.