DETAIL KOLEKSI

Pengaruh perbandingan curing dan molaritas terhadap kuat tekan dan lentur pada beton geopolimer berbasis fly ash

2.5


Oleh : Gumilang Septian Ardiyanto

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Liana Herlina

Subyek : Concrete construction

Kata Kunci : geopolymer, alkali activator, curing, strength press, flexibility

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_TS_051001500054_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_TS_051001500054_Bab-1.pdf
3. 2020_TA_TS_051001500054_Bab-2.pdf
4. 2020_TA_TS_051001500054_Bab-3.pdf
5. 2020_TA_TS_051001500054_Bab-4.pdf
6. 2020_TA_TS_051001500054_Bab-5.pdf
7. 2020_TA_TS_051001500054_Daftar-pustaka.pdf
8. 2020_TA_TS_051001500054_Lampiran.pdf

B Beton merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam dunia konstruksi.Mengakibatkan produksi semen juga ikut meningkat seiring dengan kebutuhan. Produksi semen dapat menimbulkan pencemaran lingkungan udara berupa gas emisi CO2 1 tonproduksi semen sebanding dengan 1 ton gas CO2 yang dihasilkan. Untuk mengurangi dampak penggunaan semen dalam bidang konstruksi, maka penggunaan bahan pengganti semen sangat diperlukan, dalam penelitian ini limbah abu terbang (fly ash) digunakan sebagai bahan pengganti semen. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai kuat tekan dan lentur antara beton geopolimer dengan beton normal terhadap variasi molaritas dan metode curing. Fly ash yang digunakan berdasarkan uji XRF(X-Ray Flourescence) adalah tipe F. Pada penelitian ini alkali aktivator yang digunakan adalah NaOH (Sodium Hidroksida) dan Na2SiO3 (Sodium Silikat) dengan perbandingan1:1.5 dan molaritas 4M dan 14M. Pengujian beton dilakukan pada umur 3, 7, 28 hari dengan metode curing oven 60ï‚°C dan curing steam 60ï‚°C selama 3 jam. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan, kuat lentur dan perbandingan kuat lentur terhadap tekan.Perbandingan kuat tekan umur 28 hari terbesar dimiliki oleh beton geopolimer 14M curingoven 60ï‚°C sebesar 63.644MPa, perbandingan kuat lentur umur 28 hari terbesar dimiliki oleh beton geopolimer 14M curing steam 60ï‚°C sebesar 55.70MPa dan grafik perbandingan kuat tekan terhadap lentur perbandingan terendah dimiliki oleh beton geopolimer curing steam 60ï‚°C sebesar 11.9%.

C Concrete is one of the most important materials in the construction world. As a result,cement production has also increased along with needs. Cement production can causepollution of the air environment in the form of 1 ton CO2 emissions of cement productionis equivalent to 1 ton of CO2 gas produced. To reduce the impact of the use of cement inthe field of construction, the use of cement replacement materials is needed, in this studyfly ash waste is used as a substitute for cement. The purpose of this research is to comparethe compressive strength and flexural values between geopolymer concrete andconventional (normal) concrete against variations in molarity and curing methods. Fly ashwhich is used based on XRF (X-Ray Fluorescence) test is type F. In this study the alkalineactivators used are NaOH (Sodium Hydroxide) and Na2SiO3 (Sodium Silicate) with a ratioof 1: 1.5 and 4M and 14M molarity. Concrete testing is carried out at 3, 7, 28 days using60°C curing oven and 60°C steam curing for 3 hours. In this research, compressivestrength, flexural strength and flexural strength to compressive strength were tested.Comparison of the greatest 28-day compressive strength owned by 14M curing oven 60Cgeopolymer concrete at 63.644MPa, the largest ratio of 28-day flexural strength owned bya 60MC curing steam 14M geopolymer concrete with 55.70MPa and the lowestcompressive strength comparison ratio owned by 60C steam curing geopolymer concrete at 11.9%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?