L Latar belakang : Gangguan pendengaran merupakan kondisi kesehatan yang paling umum pada orang lanjut usia (lansia) yang sangat berpengaruh pada fungsi psikis dan sosial. Presbikusis dapat ditemukan pada usia 60 tahun keatas. Gangguan pendengaran memiliki prevalensi sebesar 28% terutama pada kelompok lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara usia dengan profil audiometri.Metode : Penelitian menggunakan metode studi observasional analitik dengan desain cross sectional. Pemilihan subjek menggunakan metode consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa medical check up pasien yang berobat di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo di Jakarta. Karakteristik subjek yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan penilaian audiometri berupa profil audiometri, gangguan pendengaran, dan derajat gangguan pendengaran.Hasil : Sejumlah 177 subjek yang digunakan dalam penelitian, dari 48 subjek lansia, terdapat 47 (26.6%) subjek yang mempunyai gangguan profil audiometri dan satu (0.6%) subjek yang tidak mengalami gangguan profil audiometri. Sejumlah 129 subjek tidak lansia terdapat 91 (51.4%) subjek yang mengalami gangguan profil audiometri dan 38 (21.5%) subjek yang tidak mengalami gangguan profil audiometri. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan profil audiometri (p=0,000 dan OR=19,6).Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan profil audiometri, dimana lansia memiliki kecenderungan mengalami gangguan profil audiometri 19,6 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bukan lansia.