Studi penggunaan reaktor batch pada pengolahan leachate LPA Bantar Gebang Bekasi
L Leachate terbentuk dari masuknya air permukaan dan air hujan ke dalam timbunan sampah yang kemudian mengalami dekomposisi secara biologis biasanya mengandung bahan pencemar organik dan anorganik yang tinggi. Bahan pencemar ini bila masuk ke Badan Air Penerima (BAP) akan mengubah kualitas airnya yang pada gilirannya secara langsung atau tidak langsung akan membawa pengaruh negatif pada lingkungan.Hasil evaluasi dari penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap Bangunan Pengolahan Leachate (BPL) I LPA Bantar Gebang Bekasi temyata kurang efisien dalam mengolah leachate. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan efisiensi kerja BPL I, se)ain dengan peningkatan efisiensi kerja BPL yang ada juga dengan penambahan unit pengolahan leachate yang lainnya.Pengggunaan Reaktor Batch dipilih sebagai salah satu altematif untuk pengolahan leachate dengan pertimbangan faktor lingkungan, teknologi dan tidak perlu merubah desain BPL yang ada.Untuk mengetahui tingkat kinerja Reaktor Batch ini maka dalampenelitian ini dibuat 3 buah model (perlakuan) leachate pada Reaktor Batch, yaitu Reaktor Batch tanpa penambahan koagulan (proses aerasi) kemudian Reaktor Batch dengan penambahan EM.i dan Reaktor Batch dengan penambahan Alumunium Sulfat, Dari basil pengamatan menunjukan bahwa Reaktor Batch dengan penambahan EMi merupakan Reaktor Batch yang paling besar kemampuan menurunkan beban pencemar leachate. Hal ini dilihat dari kemampuan menurunkan konsentrasi COD sebesar 7,54% , BOD sebesar 6,57% , Amenia sebesar 18,05%, nitrat sebesar 19,27% , Organik sebesar 18,05% , DHL sebesar 10,86% , Asiditas sebesar 9,10% dan Alkalinitas sebesar 8,74%.Penambahan unit Reaktor Batch dengan penambahan EN4 tetap dengan mempertahankan desain kontruksi BPL yang ada. Dengan penambahan ini diharapkan keluaran dari BPL I sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.