DETAIL KOLEKSI

Kajian faktor faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi nonpertanian di Kabupaten Tangerang

2.0


Oleh : Samuel Putra Bahari

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Endrawati Fatimah

Pembimbing 2 : Anindita Ramadhani

Subyek : Agriculture - Land conversion

Kata Kunci : affect factors, land conversion, sustainable food agricultural land (LP2B)

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_SPW_083001500042_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-1.pdf 9
3. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-2.pdf 27
4. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_SPW_083001500042_Bab-6.pdf
8. 2019_TA_SPW_083001500042_Daftar-Pustaka.pdf 4

K Kabupaten Tangerang merupakan bagian dari kawasan Perkotaan Jabodetabek punjur dan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional, membuat perkembangan ekonomi yang pesat dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pada tahun 2017 jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang mencapai 3.584.770 jiwa dengan laju pertumbuhan 3,08%. Tingginya perumbuhan penduduk membuat kebutuhan lahan untuk permukiman, industri, dan lainnya meningkat, sehingga terjadinya alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindari. RTRW Kabupaten Tangerang tahun 2011-2031 menetapkan kawasan LP2B di 14 Kecamatan. Alih fungsi LP2B terlihat dari penurunan luas lahan sawah irigasi sebesar 3,77% sejak 2011-2017. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi LP2B di Kabupaten Tangerang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial, dan statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukan LP2B teralih fungsikan seluas 677,96 ha menjadi perumahan formal, permukiman, industri, dan komersial di 6 dari 14 kecamatan. Faktor yang mempengaruhi alih fungsi LP2B adalah aksesibilitas, harga lahan, dan kependudukan. Aksesbilitas yang mempengaruhi adalah kedekatan pintu tol, jalan kolektor yang lebar, kedekatan bandara, transportasi umum menuju stasiun kereta, dan kedekatan dengan pusat kegiatan. Akses yang baik tersebut didukung dengan harga lahan yang lebih rendah dari kecamatan lainnya. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dari kecamatan LP2B lainnya juga menyebabkan terjadinya alih fungsi LP2B.

T Tangerang Regency is a part of the Jabodetabekpunjur urban area and was established as National Strategic Area, making high economic and population growth. In 2017 the population in Tangerang Regency reached 3,584,770 people with a growth rate of 3.08%. The high population increases land requirements for housing, industry, and others, and causes conversion of agricultural land can not be avoided. Tangerang Regency Regional Spatial Plan (RTRW) was established Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) area in 14 Sub-districts. The LP2B conversion can seem from the decrease of irrigated paddy fields by 3,77% since2011-2017. The purpose of this research is to find out the factors that affect the LP2B conversion in Tangerang Regency. The analysis method used is spatial analysis and descriptive statistic analysis. The result of the analysis shows that 677,86 ha LP2B has been converted into formal housing, residential, industrial, and commercial in 6 of 14 sub-districts. The affect factors of LP2B convertion are accessibility, land prices, and population. Accessibility that affect are proximity of toll gate, proximity of airport, proximity of activity center, public transportation to train station, and wide secondary road. The good access also supported by land prices that lower than other sub-districts. the high number of population and population growth rate that higher than another LP2B areas also affect LP2B conversion.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?