DETAIL KOLEKSI

Prencanaan persediaan bahan baku dan perbaikan tata letak gudang bahan baku di pabrik tabung gas elpiji PT Pertamina


Oleh : Aldi Rinaldi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Nora Azmi

Subyek : Warehouses - Management;Material handling

Kata Kunci : raw material, inventory, planning, material warehouse, gas cylinder, PT Pertamina

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_TI_06300150_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_TI_06300150_Bab-1.pdf
3. 2005_TA_TI_06300150_Bab-2.pdf
4. 2005_TA_TI_06300150_Bab-3.pdf
5. 2005_TA_TI_06300150_Bab-4.pdf
6. 2005_TA_TI_06300150_Bab-5.pdf
7. 2005_TA_TI_06300150_Bab-6.pdf
8. 2005_TA_TI_06300150_Bab-7.pdf
9. 2005_TA_TI_06300150_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2005_TA_TI_06300150_Lampiran.pdf

P Pabrik Tabung gas Elpiji bergerak dibidang industri Non Migas, pabrik ini memproduksi tabung gas Elpiji yang berukuran 12 Kg. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan tabung gas ini adalah : pelat baja, neck ring, foot ring, hand guard, dan katup (valve). Tabung gas ini tidak hanya dipasarkan di pulau Jawa saja tetapi juga dipasarkan ke luar pulau Jawa.Semakin banyaknya konsumen penggtma tabtmg gas Elpiji ini, membuat pabrik tabunggas mengalami masalah persediaan bahan baku dalam memproduksi tabtmg gas Elpiji dan menyebabkan pihak perusahaan dalam hal ini PT. Pertamina mengalami kerugian-kerugian secara finansial . Oleh karena itu perlu dilakukan suatu perencanaan persediaan bahan baku pembuatan tabung gas Elpiji dimana pembuatan tabung gas Elpiji sudah terjadwal berdasarkan Jadwal Induk Produksi tahunan. Metode yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan material adalah metode MRP (Material Requirement Planning) dirnana teknik lotting yang digunakan adalah teknik Lot For lot, EOQ, POQ dan Wagner-Within . Teknik lotting terbaik yang manghasilkan biaya paling rendah adalah Wagner-Within, dengan Total biaya sebesar Rp. 38.518.509.918,-Selain itu pemakaian gudang bahan baku di pabrik tabung gas Elpiji masih belum optimalPenempatan bahan baku di pabrik ini perlu diperbaiki agar proses produksi secara keseluruhan dapat betjalan lebih optimal. Pennasalahan yang seringkali timbul ialah pada saat dilakukannya penyimpanan maupun pengambilan bahan baku . Kesulitan yang dialarni oleb staf gudang ketika material datang yaitu mencari lokasi dimana seharusnya material tersebut diletakkan. Hal ini dikarenakan tidak adanya pedoman untuk posisi peletakan material tersebut. Begitu juga ketika dilakukan pengambilan material. Material yang berada di belakang material lain sangat sulit unntk diambil. Kadangkala terpaksa dilakukan pembongkaran terlebih dahulu untuk mengambil material yang'berada diposisi belakang. Hal tersebut tentu saja menghambat proses produksi.Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka dilakukan perancangan ulang gudang.Perancangan tersebut ialah dengan mengatur posisi setiap material yang ada di gudang. Pengaturan tersebut dilakukan dengan menghitt.mg jumlah persediaan, menghitung frekuensi pergerakan dan menentukan cara penyimpanan . Secara garis besar proses yang dilakukan ialah dengan menggunakan metode popularity dimana posisi peletakkan barang disesuaikan dengan frekuensi pergerakannya. Setelah itt.1 diusulkan untuk menggtmakan rak sebagai tempat penyimpanan bahan baku , agar memudahkan penyimpanan dan pengambilan bahan baku dan bahan pembantu.Dari basil perancangan ulang tata letak gudang bal1an baku diperoleh basil babwa pemakaian ruang yang lebih optimal dan kapasitas tamptmg bahan baku yang Jebih tinggi dengan luas area barn yang dihasilkan adalah sebesar 2409.08 m2 untuk Juas gudang bahan baku 1 dan 178.799 m2 untuk luas gudang bahan baku 2.

T The Elpiji tube plant is a non migas industry, which produce 12 kg elpiji tubes. The raw materials which are used to make the elpiji tube are : blank plate, neck ring, foot ring, hand guard, and valve. TI1e markets of this product not only in Java's island but also out of Java island .The user of elpiji tube has growth rapidly, it make the elpiji plant had a raw materialinventory problem and cause the financial loss for the PT. Pertamina. To solve that problem, the first thing that must be done is to make a raw material inventory planning for the elpiji tube production which is based on annually Master Production Schedulling. The MRP technique which are use to solve the raw material inventory planning problems are: Lot For lot technique, EOQ technique, POQ technique and Wagner-Within technique. The best lotting technique that have a minimum cost is a Wagner-within technique. The cost that produce by wagner within technique is Rp. 38.518.509.918,-Beside of that, the utillzing of raw materials warehouse on the Elpiji tube plant still tmoptimum . The raw materials appointment on this plant needs to be repaired, so that whole production process can run maximally. The problems which rise oftenly is when people store and take the raw materials . When material comes, the warehouse staf will found trouble to find the location of the materials. This trouble comes because there is no orientation about the position of the material places. Besides that, the material which behind other material can be difficult to be taken. Sometimes the material has to be removed firstly to take the materials behind it. This problem can hold the production process.To finish this problems,the warehouse has to be arranged properly . The purpose is tocontrol materials position on warehouse. The arrangement is done by calculating the inventory, calculating frequency movement and detennine how to locate the materials . For the arrangement of location of raw material use the populmity method where position of location goods adapted for frequency movement of goods. Afterwards proposed to use rack as raw material repository, to make easier storing and taking raw materials and assist materials.The result of raw material warehouse relayout is the raw material warehouse have optimum space require and have a high capacity with the new area as big as 2409.08 m2 for the first raw material warehouse and 178.799 m2 for the second raw material warehouse.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?