D Di era persaingan industri yang semakin global seiring dengan perkembangan teknologi, industri terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produk mereka. Pengembangan industri membutuhkan proses produksi yang lancar. PT K.arangbuana lndah adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil. Perusahaan berharap proses produksi berjalan dengan lancar untuk mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan kualitas produk mereka. Masalah dengan perusahaan adalah frekuensi tinggi dari mesin rusak yang dapat mempengaruhi output dan mencegah proses produksi berjalan dengan lancar dan tidak adanya catatan sejarah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan keandalan mesin melalui Reliability Centered Machine (RCM) dan Analytical Hierarchy Process untuk menentukan tingkat kelayakan mesin yang perlu ditingkatkan. Langkah pertama dalam memecahkan masalah ini adalah menentukan mesin kritis melalui paretodiagram dan menentukan komponen penting dari mesin. Langkah selanjutnya adalah pembuatan Mode Kegagalan dan Analisis Efek (FMEA) dan Analisis Penyebab Penyebab Kegagalan (RCFA), kemudian membangun Lembar Kerja Keputusan RCM. Persiapan jadwal perawatan pencegahan dilakukan dengan menghitung waktu antara kerusakan dan waktu perbaikan, menentukan waktu kerusakan dan perbaikan, menguji distribusi yang dipilih, menemukan nilai Mean Time to Failure (MTff) dan Mean Time to Repair (MTIR) menggunakan metode Ma 'imum Lik ehhood Estimator (MLE), menghitung interval waktu penggantian, inspeksi ti111e, tingkat ketersediaan dan membandingkan kondisi keandalan sebelum nncl mengubah penggantian pencegahan. Setelah itu, lakukan metode Al-IP (Ann /) 1tical Hierarchy I'rocess) untuk menentukan indeks kelayakan mesin. Meningkatkan keandalan alat berat adalah kunci lhc untuk eizc atau untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Komputerisasi Pemeliharaan 1 \ 1 manajemen,) pertama (CMMS) akan membantu mengumpulkan riwayat dala dari aktivitas pemeliharaan, terjadi kegagalan yang dapat dideteksi oleh kondisi pemantauan, dan dijadwalkan dalam sistem CMMS. Berdasarkan pada penentuan mesin dan komponen penting, 5 kritis mesin dan 16 komponen penting telah dipilih, Gigi Penion, Pl