DETAIL KOLEKSI

Evaluasi kestabilan lereng dengan pendekatan probalistik pada area tambang air layar Barat PT Bukit Asam Tbk.

5.0


Oleh : Rizky Arby Dwialfawan

Info Katalog

Nomor Panggil : 669/TT/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Masagus Ahmad Azizi

Pembimbing 2 : Chairul Nas

Subyek : Slopes (Soil mechanics);Strip mining

Kata Kunci : probabilistic, distribution, slope probabilistic, slope geometry

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TB_073001500083_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_TB_073001500083_Bab-1.pdf
3. 2019_TA_TB_073001500083_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_TB_073001500083_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_TB_073001500083_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_TB_073001500083_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_TB_073001500083_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_TB_073001500083_Lampiran.pdf

P Penelitian ini dilakukan pada area Tambang Air Laya Barat dimana tambang tersebut memiliki desain akhir pit pada tahun 2019 yang harus di evaluasi kestabilan lereng akhirnya. Evaluasi kestabilan lereng ini dilakukan dengan pendekatan probabilistik dimana semua parameter masukan seperti bobot isi, kohesi dan sudut gesek dalam diperlakukan sebagai variabel acak, sehingga nilai FK yang didapat juga sebagai variabel acak. Maka dari itu, parameter masukan tersebut dilakukan uji baiksuai dengan metode chi-kuadrat dengan cara membandingkan frekuensi empirik dan frekuensi teoritik untuk mendapatkan distribusi yang sesuai, didapatkan untuk bobot isi distribusi distribusi yang paling sesuai adalah normal, untuk kohesi distribusi yang paling sesuai adalah normal, lognormal dan gamma, sedangkan untuk sudut gesek dalam yang paling sesuai adalah normal. Untuk evaluasi kestabilan lereng, akan dievaluasi lereng situasi pada April 2019 dan lereng rencana akhir untuk tahun 2019. Dibuat 2 penampang yaitu penampang A-A’ sebagai lereng highwall dan penampang G-G’ sebagai lereng low wall. Untuk lereng situasi penampang A-A’ didapat FK danPK sebesar 1,38 dan 0,1% sedangkan untuk situasi lereng G-G’ didapat FK dan PK1,38 dan 5,53%. Untuk lereng rencana galian penampang A-A’ didapatkan FK dan PK sebesar 1,00 dan 35,28% dimana lereng tersebut harus di re-desain karena termasuk dalam keadaan kritis. Sedangkan, lereng rencana galian penampang G-G’ didapatkan FK dan PK sebesar 1,37 dan 5,05% sehingga tidak perlu dibuatkan rekomendasi lereng. Untuk lereng re-desain pada penampang A-A’ dilakukan penambahan panjang lebar bench dari 8 m menjadi 12 m dan sudut lereng di seragamkan menjadi 45 ̊ ,hasil FK dan PK didapatkan sebesar 1,36 dan 5% sehingga lereng tersebut menjadi kategori aman. Untuk analisa sensitivitas, yang paling berpengaruh pada nilai FK lereng A-A’ adalah sudut gesek dalam IB A2-B1 sedangkan, untuk lereng G-G’ yang paling berpengaruh adalah sudut gesek dalam lower C. Sehingga, dalam pengelolaan lereng tersebut harus berfokus pada masing-masing material yang telah disebutkan dengan cara melakukan optimasi data sehingga tingkat keyakinan data menjadi lebih tinggi.

T This research was carried out in the Air Laya Barat Mine area where the mine has a final pit design in 2019 that must be evaluated for its final slope stability. The slope stability evaluation is carried out using a probabilistic approach where all input parameters such as weight weight, cohesion and friction angle are treated as random variables, so the FK values ​​obtained are also random variables. Therefore, the input parameters are tested accordingly with the chi-square method by comparing empirical frequencies and theoretical frequencies to obtain an appropriate distribution, obtained for the weight of the most appropriate distribution distribution is normal, for the most appropriate distribution cohesion is normal, lognormal and gamma, while for deep friction angles the most appropriate is normal. For the evaluation of slope stability, the slope of the situation will be evaluated in April 2019 and the final plan slope for 2019. Two cross sections are made, namely A-A 'cross section as a highwall slope and G-G cross section' as a low wall slope. For the slope of the cross section situation A-A 'obtained FK and PK of 1.38 and 0.1% while for the situation of the slope of G-G' obtained FK and PK1, 38 and 5.53%. For the slope of the A-A cross section plan, FK and PK are 1,00 and 35,28%, where the slope must be redesigned because it is in a critical condition. Meanwhile, the slope of the G-G cross section of the quarry plan didapatkan obtained FK and PK of 1.37 and 5.05% so there is no need to make a slope recommendation. For the re-design slope on the A-A cross section, an additional bench width from 8 m to 12 m was added and the slope angle was uniformed to 45 ̊, FK and PK results were 1.36 and 5%, so the slope became a safe category. For sensitivity analysis, the most influential on FK slope value A-A 'is the friction angle in IB A2-B1 whereas, for the G-G slope' the most influential is the friction angle in the lower C. So, in the management of the slope should focus on each material that has been mentioned by doing data optimization so that the level of data confidence becomes higher.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?