DETAIL KOLEKSI

Analisis potensi pencemaran Sungai Ciliwung segmen 2 akibat air limbah domestik dan rekomendasi pengendaliannya

5.0


Oleh : Rhedeva Shalimar Putri

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Diana Irvindiaty Hendrawan

Pembimbing 2 : Rositayanti Hadisoebroto

Subyek : Water - Pollution;Rivers

Kata Kunci : analysis of potential pollution, river pollution, Ciliwung River, domestic wastewater, pollution con

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_STL_082001400057_Halaman-judul.pdf
2. 2019_TA_STL_082001400057_Bab-1.pdf
3. 2019_TA_STL_082001400057_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_STL_082001400057_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_STL_082001400057_Bab-4.pdf
6. 2019_Ta_STL_082001400057_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_STL_082001400057_Daftar-pustaka.pdf
8. 2019_TA_STL_082001400057_Lampiran.pdf

G Greywater atau air limbah domestik hasil dari kegiatan mandi dan cuci umumnya dialirkan secara langsung ke saluran drainase menuju ke Sungai Ciliwung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kegiatan sanitasi, sumber dan kualitas air limbah, perilaku masyarakat di bantaran dalam pengelolaan air limbah domestik, dan memberikan rekomendasi teknologi pengolahan air limbah. Penelitian dilakukan di 6 kelurahan pada segmen 2 Sungai Ciliwung (Kota Bogor) yaitu kelurahan Babakan Pasar, Sukasari, Baranangsiang, Cibuluh, Kedung Badak, dan Sempur. Sampel air diambil dari saluran drainase representatif di seluruh kelurahan yang diteliti. Saluran drainase pada 6 kelurahan tersebut berbentuk segiempat yang terbuat dari beton. Rata-rata lebar saluran 1 m, tinggi muka air 0,1 m, dan panjang saluran yang diamati 100 m. Parameter yang dianalisis adalah TSS, BOD, COD, dan Total Coliform yang dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan sore hari yang dianggap mewakili jam puncak air limbah domestik pada 3 periode yaitu bulan Mei, Juni, dan Juli 2018. Nilai TSS berkisar 57,50-145,50 mg/L, BOD 11-147.657 mg/L, COD 6,40640,00 mg/L, dan Total Coliform 1,2x105-1,0x108 jumlah/100 mL dimana seluruh parameter tersebut melebihi baku mutu. Debit rata-rata pada seluruh drainase sebesar 0,001-0,466 m3/detik dan beban pencemar sebesar 4903,19-132804,33 kg/hari. Tingginya parameter TSS, BOD, COD, dan Total Coliform menunjukkan ada kecenderungan pencemaran oleh air limbah domestik baik grey water. Hal tersebut akibat kebiasaan masyarakat membuang air limbah hasil kegiatan domestik langsung ke saluran drainase, serta belum adanya pengolahan air limbah domestik di wilayah permukiman. Rekomendasi teknologi pengolahan air limbah domestik yang dapat digunakan pada 6 kelurahan tersebut adalah Biofilter Anaerob-Aerob yang diletakkan di bawah permukaan tanah dengan kapasitas debit sebesar 0,04 m3/detik. Teknologi pengolahan tersebut mampu menyisihkan parameter secara keseluruhan sebesar 86,45%, tidak memerlukan tempat yang luas, serta tidak memerlukan biaya besar dalam pengoperasiannya.

G Greywater or domestic wastewater results from bathing and washing activities are generally flowed directly into the drainage towards the Ciliwung River without treatment. This causes a decrease in river water quality. This research was conducted to identify sanitation activities, sources, and quality of wastewater, the behavior of people on the riverbanks in managing domestic wastewater, and provide recommendations on wastewater treatment technology. The study was conducted in 6 urban villages in segment 2 of the Ciliwung River (Bogor City), namely Babakan Pasar, Sukasari, Baranangsiang, Cibuluh, Kedung Badak, and Sempur. Water samples were taken from representative drainage in 6 urban villages. Drainage in the 6 urban villages are rectangular-shaped with concrete walls. The average channel width is 1 m, with water level 0,1 m, and channel length observed is 100 m. The parameters analyzed were TSS, BOD, COD, and Total Coliform which compared to the quality standard based on the Minister of Environment Regulation No.68 of 2016 concerning Domestic Wastewater Quality Standards. Sampling was carried out in the morning and evening which is considered to represent the peak hours of domestic wastewater being produced for 3 periods in May, June, and July 2018. TSS values ranged from 57,50-145,50 mg/L, BOD 11-147.657 mg/L, COD 6,40-640,00 mg/L, and Total Coliform 1,2x105-1,0x108 total/100mL where all these parameters exceed the quality standards. The average debit from all drainage ranged from 0,001-0,466 m3/second and pollutant load ranged from 4.903,19-132.804,33 kg/day. The high parameters of TSS, BOD, COD, and Total Coliform showed that there was a tendency for pollution by domestic wastewater, both greywater and black water. This is due to the habit of people disposing of wastewater from domestic activities directly into the drainage, as well as the absence of domestic wastewater treatment in residential areas. The recommendation for domestic wastewater treatment technology that can be used in these 6 urban villages is Anaerob-Aerob Biofilter which is placed below the surface with a discharge capacity of 0.04 m3/sec. The processing technology is able to set aside an overall parameter of 86.45%, does not require a large area, and does not require large costs in its operation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?