DETAIL KOLEKSI

Tingkat keterjangkauan masyarakat berpenghasilan rendah di Rusunawa Daan Mogot Jakarta Barat

2.5


Oleh : Emha Alif Zahwa Renur

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Hanny W. Wiranegara

Pembimbing 2 : Anindita Ramadhani

Subyek : Public housing - Designs and plans

Kata Kunci : affordability, Daan Mogot rusunawa

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_SPW_083001400012_Halaman-judul.pdf
2. 2020_TA_SPW_083001400012_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf 28
5. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-3_Metode-penelitian.pdf 10
6. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-4_Gambaran-umum.pdf
7. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-5_Analisis-dan-pembahasan.pdf
8. 2020_TA_SPW_083001400012_Bab-6_Kesimpulan-dan-dan-saran.pdf
9. 2020_TA_SPW_083001400012_Daftar-pustaka.pdf
10. 2020_TA_SPW_083001400012_Lampiran.pdf

D Di berbagai Rusunawa, termasuk Rusunawa Daan Mogot, dijumpai penghuni yang menunggak sewa. Bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) adanya biaya utilitas yang harus dibayar di rusunawa makin menambah beban biaya hunian. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya tingkat keterjangkauan rumah tangga MBR di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey angket. Teknik analisis yang digunakan adalah pengukuran tingkat keterjangkauan. Tingkat keterjangkauan perumahan diukur berdasarkan porsi biaya perumahan relatif terhadap pendapatan keluarga. Jika nilainya lebih rendah dari 30% dikatakan sebuah keluarga memiliki tingkat keterjangkauan yang memadai. Makin kecil persentase tersebut, makin besar tingkat keterjangkauannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata penghuni MBR di Rusunawa Daan Mogot porsi pengeluaran untuk perumahan (sewa dan biaya utilitas) sebesar 21%. Jika dimasukan biaya transportasi akibat dari letak Rusunawa ini, maka porsi pengeluaran yang menyangkut perumahan menjadi rata-rata 40%. Jadi secara spasial, lokasi rusunawa ikut menentukan tingkat keterjangkauan. Rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk biaya transportasi sebesar 19% dari total pendapatannya. Dengan demikian, lokasi Rusunawa menjadi faktor penting penentu tingkat keterjangkauan perumahan bagi MBR.

I In many Rusunawa, including Daan Mogot Rusunawa, found residents who are in rent arrears. The existence of utility costs that must be paid by for low-income people (MBR) is the burden of housing costs. The purpose of this study is to identify the level of affordability of low income communities in Rusunawa Daan Mogot, West Jakarta. This study is quantitative descriptive research. The research method used was a questionnaire survey. The analysis technique used is the measurement of the level of affordability. Housing affordability is measured by the ratio of housing expenditure over household income. The 30-percent of income standard is accepted measure of the extent of housing affordability. If lower than 30%, a family have affordable level. More Lower that percentage, more higher level of affordability. The findings shows that the average residents in Rusunawa Daan Mogot shares the portion of expenditure for housing (rent and utility costs) by 21%. If transportation costs are included as a result of the location of Rusunawa, then the portion of expenditure relating to housing becomes an average of 40%. In spatially, the location of rusunawa also determines the level of affordability. Thereby, location housing affordability on Rusunawa become an important factor in determining the level of housing affordability for the low income communities.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?