S Setelah proses pemboran suatu sumur selesai dilakukan, maka pengujian sumurhidrokarbon yaitu uji sumur (well testing) perlu dilakukan. Tujuan dilakukannyaPressure Build Up Test adalah untuk mendapatkan informasi-informasi yangberguna dari hasil pengujian tersebut seperti permeabilitas, skin, model darireservoir, dan batasan dari reservoir. Uji tekanan transien yang dilakukan padasumur AM-17 ini yaitu dengan metode Pressure Build Up Test – ModifiedIsocrhonal Test.Sumur AM-17 merupakan sumur yang terletak di Laut Madura. SumurAM-17 memproduksikan reservoir K-1 yang merupakan reservoir dry gas. Padaanalisis Pressure Derivative di sumur AM-17 ini, dihasilkan karakteristik dansifat dari reservoir K-1 yaitu Reservoir model Dual Porosity PSS dan Boundarymodel Intersecting Fault. Pada sumur AM-17 reservoir K-1 memiliki skin yangpositif yaitu 19.6 dengan permeabilitas 77.9 mD, tekanan reservoir awal 2080.9psia, dan jarak patahan dari sumur terdekat 335 ft dan terjauh 389 ft. Hasilpengujian sumur yang dianalisa dengan bantuan Software Ecrin 4.10v, didapatparameter untuk jarak radius pengurasan dari reservoir yang akan digunakanuntuk perhitungan manual dengan metode Volumetrik untuk menentukan berapajumlah gas disekitaran sumur AM-17, dan data False Pressure dari setiap BuildUp yang akan digunakan untuk perhitungan Material Balance. Pada analisispenentuan isi ditempat mula-mula di sekitaran sumur dengan menggunakanmetode Material Balance dan Volumetrik didapat isi isi ditempat mula-mulasumuran sebesar 0.118 BSCF.