DETAIL KOLEKSI

Perencanaan teknis instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di Kota Tangerang sampai tahun 2023

2.0


Oleh : Abbas Pristiwa

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2004

Pembimbing 1 : Winarni

Pembimbing 2 : Ariani Dwi Astuti,

Subyek : Sewage sludge;Sewage disposal plants;Sewage - Purification

Kata Kunci : IPAL, feaces sludge, waste water management

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2004_TA_TL_08299001_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2004_TA_TL_08299001_Bab-1.pdf 4
3. 2004_TA_TL_08299001_Bab-2.pdf
4. 2004_TA_TL_08299001_Bab-3.pdf
5. 2004_TA_TL_08299001_Bab-4.pdf
6. 2004_TA_TL_08299001_Bab-5.pdf
7. 2004_TA_TL_08299001_Bab-6.pdf
8. 2004_TA_TL_08299001_Bab-7.pdf
9. 2004_TA_TL_08299001_Bab-8.pdf
10. 2004_TA_TL_08299001_Bab-9.pdf
11. 2004_TA_TL_08299001_Daftar-Pustaka.pdf
12. 2004_TA_TL_08299055_Lampiran.pdf

K Kota Tangerang sebagai kota penyangga DKI Jakarta memiliki pertumbuhan penduduk • yang sangat cepat, baik dari faktor kelahiran maupun perpindahan penduduk dari kota lain sebagai akibat perkembangan kegiatan ekonomi dan industri. Guna memenuhi kebutuhan penduduk dalam kegiatan sehari-hari, perlu diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti halnya jalan kota dan jalan lingkungan, penyediaan air bersih, sistem drainase, tempat pembuangan akhir sampah dan sistem sanitasi. Kota Tangerang memiliki sistem sanitasi terpusat (ojfsite) menggunakan IPAL ( sistem carrousel) dan kolam oksidasi. Sedangkan sistem setempat (on site) menggunakan tangki septik terutama daerah perumahan.Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) adalah bangunan untuk mengolah Lumpur tinja yang berasal dari tangki septik individu rumah tangga maupun komunal, agar mencapai kualitas hasil olahan yang memenuhi persyaratan standar kualitas yang berlaku.Metodologi perencanaan IPLT dimulai dari evaluasi sistem penanganan air limbah eksisting, perlu tidaknya"penambahan pelayanan sarana dan prasarana air limbah, pengolahan data hasil survey, pemilihan unit IPLT, perencanaan detail IPLT.Diasumsikan penduduk yang masih menggunakan jamban dan lahan terbuka untuk pembuangan air limbahilya, akan menggunakan tangki septik pada akhir tahun perencanaan. Persentase pelayanan penduduk yang dilayani IPLT setiap tahun tetap yaitu sebesar 33,29 % per tahun. Diasumsikan penurunan pengguna jamban sebesar0,55 % per tahun dan penurunan pengguna lahan terbuka sebesar 0,26 % per tahun, sehingga pengguna jamban dan lahan terbuka menjadi 0 % pada tahun 2023. Perkiraan kapasitas IPLT yang dibutuhkan Kota Tangerang sampai dengan tahun 2023 untuk melayani penduduknya yang menggunakan tangki septik sebesar 90 m3 /hari.Biaya pembangunan dan pemeliharaan diharapkan serendah mungkin denganmempertimbangkan ketersediaan lahan perencanaan cukup luas, karena menggunakan lahan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum. Atas pertimbangan tersebut, unit pengolahan yang digunakan pada perencanaan ini adalah sistem kolam stabilisasi yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturasi dan menggunakan sludge drying bed sebagai unit dewatering.Angfaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan IPLT dengan kapasitas disain 90 m memerlukan anggaran biaya sebesar Rp. Rp. 3.456.060.000,- . Anggaran itu diperlukan tidak hanya untuk membangun bangunan IPLT saja, tetapi sudah meliputi fasilitas penunjang seperti ruang kantor, pos penjagaan, peralatan laboratorium, sambungan telepon dan fasilitas lainnya.

T Tangerang as the supporting city of DKI Jakarta has rapidly population growth, in both birth factor or migration from othe city which caused by development of economic and industrial activities. To meet population needs in daily activities, it must balanced by facilities and supporting facilities such as city road and environment road. Supply of clear water, drainage system, location of moving the rubbish and sanitation system. Tangerang has centered sanitation system (offsite) by IPAL (corrousel system) and oxidation pond. Whereas the local system (on site) uses septic tank especially in housing area.Installation of Managing to Feaces Sludge (IPLT) is building to manage feaces sludge from individual and communal household septic tank, so it can reach processing effort quality which meet quality standard provision.Methodology of IPLT planning is started from evaluation of existing wastewater management system, need or not improving of facilities service and water facilities, processing of survey data, choosing of IPLT unit, and detail planning of IPLT.We assume population which use W.C or lavatory and open area to throw its waste water, and it used septic tank in final year planning'. Percentage of population service which serviced by IPLT each year is 33.29% per year. It is assumed that decreasing of WC user is 0.55% per year, and decreasing of open area user is 0.26% per year, in order to WC and open area users become 0% in 2023. Estimating of IPLT capacity which needed by Kota Tangerang until 2023 to services their population that using septic tank is 90 m3 /day.Building and maintaining expenses can determined minimally by considerate supplying of area is enough large, because by using such area to social and communal facilities. Based on this consideration, the processing unit which used is stabilization pond system which consist . from anaerobic pond, facultative pond, maturation pond and using sludge drying bed as dewatering unit.Expenses which needed to IPLT building by design capacity is 90 m, it needs expenses amount Rp. 3.456.060.000,-. This expense is not only needed to build IPLT building, but it include the supporting facilities such as office room, security post, laboratory equipment, telephone and other facilities.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?