DETAIL KOLEKSI

Hubungan derajat berat bayi lahir rendah dengan ikterus pada neonatus

5.0


Oleh : Rizky Yhulianti Safitri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1151

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Purnamawati Tjhin

Subyek : Low birth;Children - Diseases

Kata Kunci : LBW, age of mother, sex of baby, birth process, and jaundice

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KD_03012238_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KD_03012238_Bab-1-pendahuluan.pdf 4
3. 2018_TA_KD_03012238_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf 9
4. 2018_TA_KD_03012238_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2018_TA_KD_03012238_Bab-4-Metode.pdf
6. 2018_TA_KD_03012238_Bab-5-Hasil.pdf 5
7. 2018_TA_KD_03012238_Bab-6-Pembahasan.pdf 4
8. 2018_TA_KD_03012238_Bab-7-kesimpulan.pdf
9. 2018_TA_KD_03012238_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_KD_03012238_lampiran.pdf

I Ikterus adalah perubahan warna menjadi kuning pada kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin. Data epidemiologi menunjukkan bahwa lebih 50% bayi baru lahir menderita ikterus yang dapat dideteksi secara klinis dalam minggu pertama kehidupannya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikterus neonatorum adalah usia ibu, proses persalinan, jenis kelamin bayi dan BBLR BBLR merupakan faktor risiko tersering terjadinya ikterus neonatorum di wilayah Asia Tenggara. Penelitian sebelumnya tentang faktor penyebab ikterus neonatorum menunjukkan hasil yang masih pro kontra. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat berat bayi lahir rendah dengan ikterus pada neonatus. Desain penelitian yang digunakan adalah potong silang (cross-sectional). Data didapat dari rekam medis 93 bayi baru lahir di RSAL Dr.Mintohardjo Jakarta pada tahun 2016. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan uji Fisher dengan bantuan Software SPSS for Windows versi 22.0. Hasil penelitian didapatkan 51,6% bayi dengan berat lahir rendah mengalami ikterus, dan 47,3% bayi dengan berat lahir rendah tidak mengalami ikterus. Uji Chi Square dan Uji Fisher menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu (p=0,259), jenis kelamin bayi (p=0,904), proses persalinan (p=0,564), BBLR (p = 0,484) dengan ikterus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat bayi lahir rendah dengan ikterus. Bayi dengan berat lahir rendah lebih banyak yang mengalami ikterus tetapi secara statistik tidak bermakna (p>0.05).

J Jaundice is a change in color to yellow on the skin or other organs due to accumulation of bilirubin. Epidemiological data show that more than 50% of newborns suffer from jaundice that can be detected clinically in the first week of life. Some factors that can cause neonatal jaundice are maternal age, labor, baby sex and LBW LBW are the most common risk factors for neonatal jaundice in the Southeast Asian region. Previous research on the factors that cause neonatal jaundice shows the results that are still pro contra. Therefore, this study aims to determine the relationship between low birth weight and jaundice in neonates. The research design used is cross-sectional. Data obtained from medical records of 93 newborns in RSAL Dr.Mintohardjo Jakarta in 2016. Data analysis used Chi Square test and Fisher's test with the help of SPSS Software for Windows version 22.0. The results showed 51.6% of babies with low birth weight experienced jaundice, and 47.3% of infants with low birth weight did not experience jaundice. Chi Square test and Fisher Test showed no significant relationship between maternal age (p = 0.259), infant sex (p = 0.904), labor (p = 0.564), LBW (p = 0.484) with jaundice. Based on the results of the study it can be concluded that there is no significant relationship between low birth weight babies with jaundice. Infants with low birth weight had more jaundice but were not statistically significant (p> 0.05).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?