Studi cyclone yang dioperasikan pada flow rate 5 liter/menit s.d. 7 liter/menit untuk mencari hubungan antara efisiensi dengan ukuran diameter partikel, berat jenis partikel, dan flow rate
P Pembangunan yang menggunakan ilmu dan teknologi akan memberikan dampak yang kurang baik pada lingkungan, jika tidak diantisipasi dari awal. Pencemaran udara akan mengakibatkan lingkungan atmosfer mengalami gangguan, sehingga fungsinya dalam ekosistem dapat menurun atau terganggu. Salah satu yang menyebabkan pencemaran udara adalah partikulat, oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat mengendalikannya, dimana salah satu dari peralatan tersebut adalah cyclone atau siklon.Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari hubungan antara efisiensi dengan ukuran diameter partikel, hubungan antara efisiensi dengan berat jenis partikel, dan hubungan antara efisiensi dengan flow rate.Penelitian dilakukan di laboratorium udara, PUSHIPERKES. Tahapan penelitian meliputi perancangan dimensi siklon dengan tipe siklon yang berefisiensi tinggi, dimana diameter siklonnya adalah 5 cm, pembuatan siklon dilakukan di laboratorium instrumen kaca dan gelas, BATAN karena siklon yang dirancang terbuat dari bahan kaca durant 50 yang terkenal dengan nama pyrex, analisis bahan dengan mencari nilai dari bulk berat jenis partikel bahan (batu bara, kapur, semen, batu bata merah, dan campuran) dilakukan di laboratorium kimia, LIPI Cibinong, pengujian efisiensi siklon dengan cara memasukkan masing-masing bahan yang sudah dihaluskan sebanyak 0,5 gram ke siklon dimana telah diatur ffownya (5 s.d. 7 l/menit) pada kompresor, sebelumnya dilakukan pengukuran suhu. Pengujian efisiensi ini dilakukan sebanyak enam kali, kemudian diambil nilai rata-ratanya dan dianalis oleh alat particle size analyzer (PSA), sehingga menghasilkan data ukuran diameter partikel dan volume distribusi ukuran partikel pada masing-masing sampel. Setelah diuji efisiensi, maka dilakukan perhitungan efisiensi dengan rumus-rumus yang didapat dari literatur, kemudian dapat dilihat hubungan antara efisiensi dengan ukuran diameter partikel, berat jenis partikel, dan /low rate. Untuk melihat hubungan tersebut diperlukan analisis data dengan statistik metoda regresi berganda linear melalui program SPSS for windows.Hasil analisis bahan didapat untuk bahan batu bara= 884 kg/m3, bahan kapur = 1087 kg/m3, bahan bata merah = 1362 kg/m3, bahan semen = 1545 kg/m3, dan bahan campuran 1220 kg/m3. Hasil perhitungan efisiensi untuk bahan batu bara dengan flow 5 l/menit= 94,70%, flow 6 l/menit - 95,56 %, flow 7 l/menit= 96,46 %, untuk bahan kapur dengan flow 5 l/menit= 95,87%, flow 6 l/menit = 96,42%, flow 7 l/menit= 96,88 Y6, untuk bahan batu bata merah dengan flow 5 l/menit= 97,11 %, flow 6 l/menit= 97,52%, flow 7 l/menit= 98,16 %, untuk bahan semen dengan flow 5 l/menit=97,42 %, flow 6 l/menit = 98,06%, flow 7 l/menit 98,64 %, untuk bahan campuran (batu bara + kapur + batu bata merah + semen) dengan flow 5 l/menit — 97,03 %, flow 6 l//menit = 97,23%, flow 7 l/menit — 97,44 %.Dari hasil perhitungan telah didapat efisiensi yang paling tinggi adalah bahan semen dengan flow 7 l/menit yaitu 98,64 %. Sementara untuk efisiensi yang paling kecil adalah 94,70%pada bahan batu bara dengan /low 5 l/menit.Berdasarkan perhitungan efisiensi dapat pula dilihat semakin besar nilai berat jenis partikel, maka semakin tinggi efisiensinya. Semakin tinggi flownya maka semakin tinggi efisiensinya. Sementara dengan semakin besar ukuran diameter partikel semakin mudah terendapkan yang berarti semakin tinggi efisiensinya (dapat dilihat pada tabel 4.6 s.d. 4.21 dan gambar 4.7 s.d. 4.11). Hubungan tersebut diperkuat dengan adanya pengolahan data dan analisis data secara statistik dengan metoda regresi berganda linier, karena menggunakan lebih dari dua variabel independen. Hasil dari analisis data secara statistik menghasilkan untuk variabel ukuran diameter partikel masing-masing bahan, berat jenis partikel masing-masing bahan, dan flow rate mempunyai hubungan yang signifikan terhadap efisiensi.Kesimpulan yang diambil adalah dengan semakin besarnya ukuran partikel, maka semakin tinggi efisiensinya. Dengan adanya perubahan berat jenis yang semakin besar, maka semakin tinggi pula efisiensinya. Begitu pula dengan adanya perubahan /low rate yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula efisiensi siklon tersebut. Akan tetapi siklon yang telah dibuat itu menghasilkan efisiensi yang tinggi untuk ukuran diameter partikel yang besar. Selain itu, jika dilihat range ukuran diameter partikelnya sangatlah lebar, sehingga saran yang ingin diajukan adalah pembuatan siklon dengan pemasangan seri dan untuk selanjutnya pengujian bahan lebih menggunakan jenis bahan yang bervariasi, penggunaan flow rate yang lebih tinggi, dan siklon dipasangkan dengan electrostatic precipitator (ESP) atau bag house.