DETAIL KOLEKSI

Pengaruh perubahan kadar resin terhadap ketahanan korosi bahan pelapis anti karat dalam pemanfaatan limbah lumpur minyak medium fuel oil Pertamina Depot Plumplang


Oleh : Doan Xaverius Sitorus

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Wahyudi Wisaksono

Pembimbing 2 : Johny Wahyuadi Soedarsono

Subyek : Sewage sludge;Corrosion

Kata Kunci : sludge oil waste, Pertamina Depot Plumpang, salt spray

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08294064_Halaman-judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08294064_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08294064_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_STL_08294064_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08294064_Bab-3_Metodologi-penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08294064_Bab-4_Hasil-pengamatan-....pdf
7. 2001_TA_STL_08294064_Bab-5_Kesimpulan-dan-saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08294064_Daftar-pustaka.pdf
9. 2001_TA_STL_08294064_Lampiran.pdf

P Pengolahan minyak bumi dilakukan dalam jumlah yang besar sehingga mengbasilkan buangan berupa lumpur minyak yang culcup besar. Dalam rangka membuat kegiatan-kegiatannya menjadi lebih ramah lingkungan, limbah lumpur minyak dari industri minyak ini memerlukan perhatian mulai basil dari proses pengolahan minyak bmni maupun dari endapan lumpur pada saat penyimpanan bahan bakar minyak (solar, premium, minyak tanah, dll), karena apabila tidak segera ditangani, limbah ini tidak hanya akan mencemari dan merusak lingkungan tetapi juga akan membahayakan kehidupan makhluk hidup di sekitamya. Salah satu altematif penanganan lumpur minyak tersebut adalah dengan cara dimanfaatkan sebagai bahan anti karat.Dua per tiga wilayah Indonesia terdiri dari lautan tropis dengan kandungan senyawa klorida yang tinggi dan kelembaban yang tinggi, sehingga lingkungan semacam ini sangat korosif. Pemanfaatan limbah lumpur minyak sebagai bahan anti karat merupakan perpaduan yang sempuma, dimana diperoleh dua keuntungan yaitu disatu sisi pencemaran lingkungan oleh Lumpur minyak dapat diminimisasikan yang tentu saja dapat mengmangi beban pencemaran yang harus ditanggung oleh lingkungan hidup,selain itu sangat berguna di bidang konstruksi logam.Pemanfaatan limbah lumpur minyak sebagai bahan anti karat ini dimulai dengan ujipendahuluan untuk mendapatkan komposisi campuran yang terbaik atau komposisi yang memberi nilai maksimal dibanding dengan komposisi lainnya, dan selanjutnya addalah uji lanjutan untuk menguji kualitas dari komposisi yang terbaik dan membandingkannya dengan produk Pl buatan Indonesia dan P2 buatan USA. Adapun komposisi yang digunakan adalah lumpur minyak., resin , lilin, aspal, dan talk. Uji pendahuluan dengan menggunakan alat Salt Spray Test diperoleh basil dengan komposisi terbaik yaitu 08 (lumpur minyak 140 gr, resin 60 gr)., dan D9 (lumpur minyak140 gr, resin 80 gr) yang memberikan nilai total ketahanan korosi tertinggi yaitu 15.Pada uji lanjutan dilakukan perbitungan uji laju korosi, lebar karat, uji adhesi, dan uji atmosferik. Dengan adanya penambahan kadar resin menunjukkan penmunan laju korosi (09) sebesar 53,2% pada hari ke-I-Z, dan 41,44% pada bari ke-2-3 seiring dengan adanya waktu ekspos, sedangkan pada Pl penunman laju korosi sebesar 55,14% pada bari ke-1-2 dan sebesar 54,08% pada hari ke-2-3. Hal ini berarti penunman laju korosi pada produk lebih baik dibanding dengan D9. Dengan adanya penambahan waktu ekspos pelebaran karat yang terjadi semakin besar pula, Pada uji atmosferik di tepi pantai dengan waktu ekspos 30 hari belum menunjukkan terjadinya karat. Pada uji adhesi memmjukkan bahwa nilai adbesi atmosferik (D8 atm dan D9 atm) lebih baik (0, 7 N dan 1,3 N) dibandingkan dengan nilai adhesi (D8 dan D9) sebelum atmosferik dan nilai adhesi pada produk (Pl =0,4 dan P2=0,9) menunjukkan angka yang cukup baik clan untuk D9 sebelum atmosferik memberi basil yang lebih besar dari Pl. Penelitian ini juga turut mengembangkan prinsip bahwa limbah Jumpur minyak mediumfuel oil dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelapis anti karat.

P Petroleum processing being done in the enormous amount thus yields outcast in the form of great amount oil waste. In the effort to make its activities more environmental friendly, the sludge oil waste from this petroleum industry needs attention since the result of petroleum processing as well as the sludge deposit at the time of fuel oil storage ( diesel fuel, premium, kerosene, etc ), because when it does not handle immediately, this waste not only will desecrate and destroy the environment but also will endanger the existence of the surrounding living creature. One of the sludge oil handling alternative is to use it as anti rust material.Two third of Indonesian territory consist of tropical ocean with high content of chloridecompound and high humidity, thus such environment is very corrosive. The use of sludge oil waste as anti rust material is a perfect resolution, where could be gained two benefits i.e. in one side ihe environment pollution by sludge oil could be minimize which of course could reduce pollution load that has to be bore by living environment, beside it is extremely useful in field of metal construction.The advantage of sludge oil waste as anti rust material began with preliminary test to gain the best mixture composition or the composition that give maximum value compare to other composition, next is 1he advance test to examine the quality of best composition and compare it with PI product; made in Indonesia and P2 product; made in USA. Whereas the used composition was sludge oil, resin, wax, asphalt, and talk. Preliminary test using Salt Spray Test tool gave result with the best composition i.e. 08 (sludge oil 140 gr, resin 60 gr) and 09 (sludge oil 140 gr, resin 80 gr) which gave total value of highest corrosion resistance i.e. 15.The calculation of corrosion speed examination, rust width, adhesion test, and atmospheric examination were done in the advance test With the increasing of resin level show a decrease of corrosion speed (09) as much as 53.5% on the first until second day, and 41.44% on the second until third day along with the expose time, meanwhile in PI the decrease in corrosion speed as much as 55.14% on the first until second day. and as much as 54.08% on the second until third day. This means the decrease of corrosion speed of product was better than 09. The corrosion widening which was happened also bigger with the additional expose time. In the seashore atmospheric examination with 30 days of expose time still not shown a trace of rust. In the adhesion test pointed out that adhesion atmospheric value ( 08 atm and 09 atm ) was better ( 0.7N and I.JN) compare to adhesion value ( 08 and 09) before atmospheric and adhesion value in product ( Pl=0.4 and P2=0.9) showed a better figure and for 09 before atmospheric givenbigger result than P 1. This study also develops the principal that medium fuel oil sludge waste could be used as anti rust coating material.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?