Penetuan ukuran lot produksi menggunakan metode economic production quantity multi-item yang mempertimbangkan backorder dan cacat pada produk filter di PT. Duta Nichrindo Pratama
P PT. Duta Nichrindo Pratama adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri baja. Perusahaan menghasilkan 4 jenis produk filter yang diproduksi yaitu Enter Assy, Spin-On Filter, Plastic & PU Filter dan Element Filter. Permasalahan pada PT. Duta Nichrindo Pratama saat ini adalah perusahaan belum menggunakan sistem pengendalian persediaan yang optimal, khususnya persediaan barang jadi. Hal ini menyebabkan kekurangan persediaan barang jadi sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini perusahaan melakukan tindakan backorder. Tujuan dan penelitian ini adalah menentukan ukuran lot produksi yang optimal dengan model persediaan Economic Production Quantity (EPQ) Backorder dengan mempertimbangkan cacat dan hasil produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Pertimbangan adanya cacat tersebut dilakukan karena cacat produk sangat mempengaruhi terjadinya kekurangan jumlah produk jadi pada perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan 4 jenis model persediaan yaitu EPQ Standar dimana kondisi ini tidak mengalami backorder dan tidak mempertimbangkan cacat, EPQ Backorder dengan tidak mempertimbangkan cacat produksi, EPQ dengan mempertimbangkan cacat produksi tanpa backorder dan yang terakhir EPQ Backorder dengan mempertimbangkan cacat pada hasil produksi. Kondisi perusahaan saat ini memiliki total biaya persediaan sebesar Rp 653,482,433,784,- per tahun. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, perusahaan hams menerapkan model EPQ yang telah mempertimbangkan backorder dan cacat pada hasil produksi. Dengan model ini perusal- in mampu mengurangi total biaya persediaan sebesar 3.8263%.
P PT. Duta Nichrindo Pratama is a manufacturing company engaged in the steel industry. The company produces 4 types of filter products that are produced, namely Enter Assy, Spin-On Filter, Plastic & PU Filter and Element Filter. Problems at PT. Duta Nichrindo Pratama is currently not yet using the optimal inventory control system, especially the finished goods inventory. This causes a shortage of finished goods inventory so that the company can not meet the needs of consumers. In this case the company does backorder action. The objective and this research is to determine the optimal lot size with inventory model Quantity (EPQ) Backorder model by considering defect and production result to fulfill consumer demand. Consideration of the defect is done because the product defects greatly affect the occurrence of shortage of finished products in the company. In this study using four types of inventory models are EPQ Standards where this condition does not experience backorder and does not consider defects, EPQ Backorder with no consider defects in production, EPQ with consider defects without backorder production and the last EPQ Backorder by considering defects in the production. The condition of the company currently has total inventory cost of Rp 653,482,433,784, - per year. Based on the results of these calculations, the company must apply the EPQ model that has considered backorder and defect in the production. With this model the company is able to reduce total inventory cost by 3.8263%.