Pengukuran kinerja menggunakan metode performance prisma pada PT. Mitra Cakra Pratama
S Selama ini pengukuran kinerja yang dilakukan di PT Mitra Caraka Pratama berupa Cost Effectiveness dan jumlah pelanggan saja. Pengukuran kinerja secara tradisional tersebut dinilai kurang efektif untuk mengembangkan perusahaan karena dinilai kurang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis yang menawarkan jasa shipping. Karena hal tersebut, pengukuran kinerja menggunakan Performance Prism dirasakan cocok untuk diterapkan pada PT. Mitra Caraka Pratama untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam merancang, performance prism di identifikasi stakeholder perusahaan yaitu karyawan, pelanggan, penyedia sarana angkut, investor, dan regulator. Setiap stakeholder akan dilihat menurut perspektif kepuasan, proses, strategi, kemampuan, dan kontribusi. Setiap perspektif ditentukan key performance indicator atau KPI. KPI adalah nilai kuantitatif tolok ukur yang menggambarkan nilai tiap perspektif. Skor diperoleh dari hasil pencapaian yang dibandingkan dengan targetnya. Nilai dari tiap KPI diperoleh dari perkalian bobot dengan skor. Total nilai merupakan skor dari perspektif tersebut. Hasil skor perspektif dikalikan dengan bobot antar perspektif dan ditotalkan untuk mendapatkan nilai stakeholder. Nilai kinerja perusahaan didapatkan dengan mentotal nilai tiap stakeholder dan di Caraka Pratama adalah 3,045 dan dan dikategorikan baik.Untuk dapat mengetahui dan bisa memperbaiki be light system ini dilihat setiap KPI nya yang tergolongkedalam kategori merah (kurang baik). KPI Yang termasuk kedalam kategori merah adalah Kontribusi penyedia sarana angkut (SC1) dan Kepuasan Investor (IK-3). Setelah mengetahui kedua permasalahan tersebut, usulan perbaikan yang dapat diberikan kepada control pada sektor penyedia sarana angkut agar perusahaan tidak menerima sarana angkut dengan kondisi yang kurang baik. Usulan perbaikan yang selanjutnya adalah melakukan peninjauan kembali pada biaya operasional lapangan agar tidak terjadi pembengkakan dana pada bagian tersebut.
D During this performance measurement conducted at PT Mitra Caraka Pratama in the form of Cost Effectiveness and the number of customers only. Traditional performance measurement is considered less effective to develop the company because it is considered less able to compete with similar companies that offer shipping services. Because of this, performance measurement using Performance Prism felt suitable to be applied to PT. Mitra Caraka Pratama to measure company performance. In designing, performance prism in the identification of stakeholder companies ie employees, customers, providers of means of transport, investors, and regulators. Each stakeholder will be viewed according to the perspective of satisfaction, process, strategy, ability, and contribution. Each perspective is determined key performance indicator or KPI. KPI is the quantitative value of the benchmark that describes the value of each perspective. Scores are derived from achievements compared to their targets. The value of each KPI is obtained from the multiplication of weights by score. Total score is a score from that perspective. The results of perspective scores are multiplied by the weights between perspectives and are proposed to get stakeholder values. The value of the company\'s performance is obtained by totaling the value of each stakeholder and in Caraka Pratama is 3,045 and well categorized. To be able to know and can improve the be light system it is seen every KPI is categorized in red category (less good). KPIs included in the red category are the contribution of transport facility providers (SC1) and Investor Satisfaction (IK-3). After knowing these two issues, the proposed improvements can be given to the control of the transport provider sector so that the company does not accept transport facilities with unfavorable conditions. The next improvement proposal is to review the operational costs of the field in order to avoid swelling of funds in that section.