DETAIL KOLEKSI

Perencanaan saluran primer drainase di Citra Raya Tangerang Banten


Oleh : Elsa Herda Adeline

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Posma H.

Pembimbing 2 : Winarni

Subyek : Drainage

Kata Kunci : primary channel planning, drainage

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_STL_08201015_Halaman-Judul.pdf
2. 2006_TA_STL_08201015_Bab-1.pdf
3. 2006_TA_STL_08201015_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_STL_08201015_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_STL_08201015_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_STL_08201015_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_STL_08201015_Bab-6.pdf
8. 2006_TA_STL_08201015_Bab-7.pdf
9. 2006_TA_STL_08201015_Bab-8.pdf
10. 2006_TA_STL_08201015_Bab-9.pdf
11. 2006_TA_STL_08201015_Daftar-Pustaka.pdf
12. 2006_TA_STL_08201015_Lampiran.pdf

T Tahapan pembangunan Kota Citra.Raya seluas 5000 ha dibagi meqjadi dua tahap berdasarkan luas daerah. Tahap I direncanakan pembangunan seluas 2549 ha sedangkan Tahap 11 seluas 2451 ha. Pada pembangunan Tahap I ini sudah dibangun Jahan beserta saluran drainase seluas 545 ha, sehingga perencanaan yang dilakukan saat ini berada pada lahan seluas 2004 ha. Dalatn perencanaan ini data curah hujan selama 22 tahun mulai dari tahun 1983 hingga 2004 didapatkan dari Stasiun Hujan Geofisika I Tangerang. Dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat dan membagi basil probabilitas menjadi beberapa kelas maka dapat ditentukan distribusi frekuensi terpilih, tetapi karena didapatkan nilai ketiga Chi Kuadrat teoritis dari ketiga distribusi frekuensi sama besar yaitu sebesar 1,636 maka dilakukan Uji Chi Kuadrat dengan menggunakan peluang persamaan Hazen untuk menentukan distribusi frekuensi terpilih berdasarkan standar deviasi terkecil hingga didapatkan bahwa distribusi Log Pearson Tipe ill merupakan distribusi terpilih karena memiliki standar deviasi sebesar 0,56. Berdasarkan nilai standar deviasi terkecil, metode lshiguro merupakan metode terpilih untuk menentukan intensitas curah hujan. Berdasarkan evaluasi saluran drainase eksisting di ke-7Daerah Aliran Saluran (DAS) di Kota CitnlRaya didapatkan bahwa kapasitas saluran - saluran drainase di Kota CitraRaya memenuhi syarat, karena semuanya dapat menampung debit limpasan sehingga ke-7 DAS tidak berpotensi untuk terjadinya banjir. Perencanaan saluran drainase di Kota CitraRaya dibagi menjadi11 DAS dengan badan air penerima yang menjadi tempat dialirkannya debit limpasan air hujan adalah Sungai Cirarab, Sungai Cimanceuri dan Danau buatan. Total panjang saluran primer adalah 19.173 m sedangkan total panjang saluran sekunder adalah 60.552 m. Biaya pembangunan saluran sekunder per meter adalah sebesar Rp. 808.053 dan biaya pembangunan per ha sebesar Rp.25.213.791 dengan rata - rata panjang saluran sekunder yang dibutuhkan per haadalah 31 m. Untuk saluran primer biaya pembangunan per meter adalah sebesar Rp. 1.684.412. Biaya total yang dibutuhkan untuk membangun saluran drainase sekunder adalah sebesar Rp. 48.928.960. 764 dan untuk saluran drainase primer sebesar Rp. 32.295.418.526 sehingga total biaya untuk perencanaan saluran drainase di Kota CitraRaya adalah sebesar Rp. 81.224.379.289

T The development of 5000 ha is CitraRaya is divided into two stage based, on area. The first stage was planning for 2549 ha while the second stage is 2451 ha. In the first stage, existing area which is develop in the first stage is about 545 ha, therefore the rest of 2004 ha will be developed in the stage 2. In this design, rainfall data have been used during 22 years from 1983 until 2004 from Rainfall Stasiun Geofisika I Tangerang. With Chi Kuadrat method and the probability result divide into some classes, the frequency distribution selected can determine. The result of third frequency distribution have similar point amount of 1.636 so with Hazen equation probability the frequency distribution selected can be determine based on the smallest value of deviation standard. Mean while Log Pearson Type ID distribution is the selected distribution because have the smallest deviation standard amount of 0.56. Because of the smallest deviation standard, lshiguro method is the selected method to determined rain fall intensity. From evaluation the existing channels in seventh catchments area at CitraRaya city, the channel capacity from pond to X6 and from X6 to SA in catchments area 1 is smaller than rain fall flow rate capacity so it has an opportunity to occur flood. Drainage system plan in CitraRaya city will divide into 11 catchments area with the end of channels discharge into the Cirarab river, Cimanceuri river and ponds. Total length of primary channels are 19, 173 m and secondary channels total length are 60,552 m. Total cost for secondary drainage channels per meter is Rp.808.053 and cost for secondary drainage channels per ha is Rp. 25.213.791 with length average per ha is 31 m. Total cost for primary drainage channels per meter is Rp. 1.684.412. Total cost approximately to build secondary drainage channels is Rp. 48,928,960, 764 and for primary drainage channels is Rp. 32.295.418.526 so total cost to build primary and secondary channels in Citra Raya city is Rp.81.224.379.289

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?