DETAIL KOLEKSI

Studi perbandingan konsentrasi PM 2,5 & timah hitam (Pb) daerah padat dan tidak padat lalu lintas dengan menggunakan peralatan Andersen air sampler Model Type N-200


Oleh : Dian Ekawati S.

Info Katalog

Nomor Panggil : TATL.06612

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Esrom H.

Pembimbing 2 : Endro S,

Subyek : Lead - Environmental aspects;Air pollution;Automobiles - Motors - Exhaust gas

Kata Kunci : partikulate, Lead (Pb), concentration, Andersen air sampler model, Type N-200.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_STL_08201010_Halaman-Judul.pdf
2. 2006_TA_STL_08201010_Bab-1.pdf
3. 2006_TA_STL_08201010_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_STL_08201010_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_STL_08201010_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_STL_08201010_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_STL_08201010_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2006_TA_STL_08201010_Lampiran.pdf

A Aktifitas pembangunan di berbagai sektor itu berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan khususnya kualitas udara. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai institusi dalam dan luar negeri (JICA-Bappedal), ITB, dll) menyimpulkan bahwa sumber pencemar udara terbesar berasal dari kegiatan transportasi yang mencapai 66,34% dari total pencemaran )Studi JICA1996/1997). Bahan partikel tersuspensi diudara dengan ukuran 2,5 um (PM2,5) dan Pb merupakan polutan udara yang emisikan oleh pembakaran bahan bakar minyak yang masih mengandung timbal. Tetraethyl lead (TEL) dan tertamethyl lead (TML) adalah komponen Pb organik yang ditambahkan pada bahan bakar minyak dengan tujuan meningkatkan nilai oktan yang berfungsi sebagai anti knocking sehingga tidak merusak mesin kendaraan bermotor. Sekitar 70-80% Pb yang ditambahkan dalam bahan bakar minyak akan diemisikan kembali ke udara pada waktu proses pembakaran yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur dan menganalisis serta mengevaluasi konsentrasi PM2,5 dan Pb akibat pengaruh padat dan tidak padat lalulintas. Untuk mewakili area tidak padat lalulintas maka dipilih Pusarpedal Serpong, Sedangkan untuk mewakili area padat lalulintas maka dipilih Universitas Trisakti kampus A Jakarta. Pengukuran dilaksanakan dua periode dan setiap periode pengambilan sampel dilakukan selama 14 hari di setiap lokasi. Untuk periode I di Pusarpedal Serpong dimulai tanggal 20-12-2005 sampai 05-01-2006 dan periode II dimulai tanggal 11-03-2006 sampai 26-03-2006 dan periode II dimulai tanggal 04-04-2006 sampai 20-04-2006. peralatan yang digunakan adalah Andersen Air Sampler Model, Type AN-200. hasil penelitian menunjukkan bahwa total konsentrasi PM2,5 terukur di lokasi Pusarpedal Serpong selama periode I yaitu 55,02 ug/m kubik dan selama periode II yaitu 20,60 ug/m kubik. Untuk lokasi Universitas trisakti total konsentrasi PM2,5 terukur selama periode I yaitu 93,97 ug/m kubik dan selama periode II yaitu 81,97 ug/m kubik. Total konsentrasi PM2,5 pada periode I dan II di kedua lokasi jika dibandingkan dengan baku mutu yang ada dalam PP No.41 Tahun 1999 (Baku mutu PM2,5 15 ug/Nm kubik dan Baku Mutu Pb 1 ug/Nm kubik) hasil penelitian telah melampaui baku mutu. Konsentrasi Pb di periode I dan II lokasi Pusarpedal Serpong pada ukuran partikel 1,1 - 21.1 um, 0.65 - 1.1 um dan 0.43 - 0.65 um konsentrasinya telah melampaui baku mutu, sedangkan untuk lokasi Universitas Trisakti Kampus A Jakarta hanya pada periode II dengan ukuran partikel 2.1 - 3.3 um yang berbanding lurus dengan konsentrasi PM2,5 yang terukur, sedangkan temperature berbanding terbalik dengan konsentrasi PM2,5 yang terukur.

D Developing activities in many sectors has impact to decreasing environment quality especially in air quality. Based on research from many institution in domestic and foreign (JIC A Bappedal, ITP and others) suggests that large air pollutant sources derives from transpotation activities reached 66.34% form total pollution (JICA Study 1996/1997). The suspended particle in air by size 2.5 um (PM2.5) and Pb as air pollution which emission by burning oil fuel substance which still consists Plumbing. Tetraethyl lead (TEL) and and tetraethyl lead (TML) is organic Pb component which added in oil fuel substance designed to enhance octant value which serve as anti knocking so, it can'tdamage the vechele machine. About 70 -80% Pb which added in oil fuel substance will re-emission to air in burning process time by its impact to healt human. This research is designed to measure and analyze and evaluates PM2.5 and Pb concentrate which caused solid and non solid traffic. To reperesents non solid traffic so, it is selected Pusarpedal Serpong. whereas to represents the solid traffic is selected Universitas of Trisakti Campus A Jakarta. measurement is performed in two period and for each period is performed taking the sample during 14 days ian each location. For Period I in Pusarpedal Serpong is started date on 20-12-2005 until 05-01-2006 and in Period II is started from date on 06-01-2006 until 23-01-2006. For Period I in Trisakti University is started from date on 11-03-2006 until 26-03-2006 and for Period II is started from 04-04-2006 until 20-04-2006. Instruments which used is Andersen Air Sampler Model, Type AN 2000. result of research shows that total PM2.5 concentrate is measured in Pusarpedal Serpong location during Period I is 55.02 ug/m cubic and during Period II is 29.50 ug/ m cubic. For location of Trisakti University, total of PM2.5 concentration is measured during period I is 93.87 ug/m cubic and during period II is 81.97 ug/m cubic. Total of PM2.5 concentration in period I and II in both location if compared by quality standard in PP No.41 year 1999 (Quality Standard of PM2.5 is 15 ug/m cubic and Quality standard pf PB 1 ug/Nm cubic)., this finding is exceed in the quality standard. Pb concentration in period I and II in Pusarpedal Serpong location in particle degree between 1.1 -2.1 um, 0.65 - 1,1um and 0.43 - 0.65 um, which means have been exceed in the quality standard, whereas to Trisakti University location in Kampus A Jakarta ony for period II shows the particle degree between 2.1 - 3.3 um by the exceed concentration influence of the traffic density and moisture with the staight comparing by PM2.5 concentration which measured, whereas the inverse temperature by PM2.5 concentration which measured.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?