DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas dengan metode Statistical Process Control (SPC) dan fuzzy failure mode and effect analysis (FMEA) pada proses produksi inner box offset di PT Indoris Printingdo


Oleh : Heri Triyono

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Wawan Kurniawan

Subyek : Failure mode and effect analysis - idustrial engineering;Quality improvement;Quality control

Kata Kunci : FMEA, inner box offset, statistical process control

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06305041_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06305041_2_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06305041_3_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06305041_4_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06305041_5_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06305041_6_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06305041_7_Bab6.pdf
8. 2012_TA_TI_06305041_8_Bab7.pdf
9. 2012_TA_TI_06305041_9_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06305041_10_Lampiran.pdf

P PT. Indoris Printingdo adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang kertas, salah satu yang dihasilkan adalah Inner Box Offset. Persaingan dengan perusahaan yang sejenis membuat perusahaan mempertahankan ataupun meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk mempertahankan kualitas produknya dibutuhkan metode-metode yang dapat mengurangi jumlah kecacatan yang dihasilkan, salah satu cara yang digunakan adalah menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) dan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Sebelum melakukan pengolahan data dibutuhkan pengumpulan data yang ada pada perusahaan, mengetahui permasalahan yang dihadapi, mengidentifikasi jenis kecacatan yang sering terjadi, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan, efek yang ditimbulkan dari kecacatan tersebut dan dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan terhadap kecacatan tersebut. Dan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) didapatkan kapabilitas proses (Cp) sebesar 0.7483 dan Cpk sebesar 0.653 hal ini menunjukkan bahwa proses cendrung mendekati batas spesifikasi akhir yang berarti menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan batas spesifikasi sehingga diperlukan identifikasi dengan menggunakan metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Sebelum melakukan pengolahan dengan FMEA diperlukan penyebab-penyebab kecacatan dalam proses produksi yaitu dengan menggunakan cause and effect diagram. Setelah mengidentifikasi penyebab kecacatan menentukan keparahan dari efek tersebut (severity), menentukan tingkat kejadian kegagalan (occurrence), dan tingkat kesulitan mendeteksi tingkat kegagalan (detecability). Setelah melakukan pengolahan dengan FMEA didapatkan prioritas perbaikan pada cacat register pada proses offset karena nilai FRPN tertinggi.

P PT. Indoris Printingdo is a manufacturing company engaged in the paper, one of the resulting Inner Box Offset. Competition with similar companies that made the company to maintain or improve the product quality. To maintain product quality required methods that can reduce the number of defects produced, one way is to use methods that use Statistical Process Control (SPC) and Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Before performing the required data processing of existing collection on the company, knowing the problems encountered, identify the type of disability is often the case, what are the factors that cause disability, the effects of disability and the action is and what should be done against such disability. From the results of data processing using SPC (Statistical Process Control) obtained the process capability (Cp) of 0.7483 and Cpk for this 0.653 show that the process tends to approach the final specification limits, which means producing products that are not in accordance with the specification limits so that the required identification by using Fuzzy methods Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Before performing the processing required by the FMEA causes of disability in the production process by using cause and effect diagram. After identifying the causes of disability determines the severity of the effect (severity), to determine the incidence rate of failure (occurrence), and level of difficulty to detect the failure rate (detecability). After conducting the processing with the FMEA obtained priority defect fixes on the register at offset due process FRPN highest value.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?