DETAIL KOLEKSI

Analisis perencanaan jalur kontingensi sistem transmisi sdh link Slipi - Kedoya

2.5


Oleh : Variandy Tiaraputra

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Indra Surjati

Pembimbing 2 : Yulia Kurnia Ningsih

Subyek : Communications technologies - fiber optic;Contingency process

Kata Kunci : transmission system, SDH system, contingency

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_EL_06207034_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2011_TA_EL_06207034_2_Bab1.pdf
3. 2011_TA_EL_06207034_3_Bab2.pdf
4. 2011_TA_EL_06207034_4_Bab3.pdf
5. 2011_TA_EL_06207034_5_Bab4.pdf
6. 2011_TA_EL_06207034_6_Bab5.pdf
7. 2011_TA_EL_06207034_7_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2011_TA_EL_06207034_8_Lampiran.pdf

D Dalam era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat, masyarakat modern memerlukan adanya sarana komunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan layanan di masa mendatang diperlukan suatu jaringan yang handal, dengan kapasitas yang besar, tingkat ketersediaan yang tinggi dan fleksibilitas yang baik. Jaringan fiber optik adalah jaringan yang dipercaya mampu menangani masalah tersebut. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis mengenai perencanaan jalur kontingensi sistem transmisi SDH. Kontingensi sendiri memiliki arti yaitu perpindahan/perubahan jalur sistem transmisi ( fiber optik ) dari suatu ruas ke ruas yang lain dalam rangka mengatasi gangguan secara daruratlemergency, adapun ruas yang alcan dilakukan kontingensi adalah ruas Slipi — Kedoya. Kontingensi dilakukan untuk meningkatkan performansi sistem agar mencapai suatu keadaan `NO BREAK SYSTEM' ( sistem yang tidak pernah putus ) Proses kontingensi ini sendiri hanya bisa dilakukan pada sistem SDH. Dengan adanya proses kontingensi dapat menekan kerugian, karena gangguan dapat ditekan dan diatasi secepat mungkin agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar lagi. Total loss link Slipi — Kedoya sebesar 13,7 dB sedangkan total loss link Slipi — Cengkareng — Kedoya sebesar 21 dB. Ini sudah sesuai dengan standarisasi yang diberikan oleh PT. Telkom.

I In this era of information and communication technology development are so fast, modern societies require a means of communication. To meet future service needs required a reliable network, with a large capacity, high availability and good flexibility. Fiber optic network is a network that is believed capable of handling the problem. On This final analysis was performed on the planning of SDH transmission system contingency lines. Contingency itself has a meaning of transfer / change path transmission system (fiber optic) from one segment to another segment in order to overcome the interference in an emergency / emergency, while the segment will do the contingency is the segment Slipi -Kedoya. Contingency done to improve the performance of the system in order to achieve a state of 'NO BREAK SYSTEM' ( a system that was never broken ). Contingency process itself can only be done on the SDH system. With the contingency process can reduce losses, because the interference can be reduced and resolved as quickly as possible to avoid even greater losses. Total loss link Slipi - Kedoya of 13.7 dB while the total loss link Slipi - Cengkareng - Kedoya by 21 dB. This is in conformity with the standards provided by PT. Telkom.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?