DETAIL KOLEKSI

Usulan perencanaan persediaan bahan baku sprei printing 4 bantal di PT. Merak Manis dengan metode continous review dan periodic review

0.5


Oleh : Sutrisno

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Pembimbing 1 : Hamzah Yunuzir

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Materials testing;Production engineering;Automatic control;Industrial management.

Kata Kunci : persediaan bahan baku, metode continous, periodic review, material testing, production engineering.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2000_TA_TI_06300253_2.pdf
2. 2000_TA_TI_06300253_3.pdf
3. 2000_TA_TI_06300253_4.pdf
4. 2000_TA_TI_06300253_5.pdf
5. 2000_TA_TI_06300253_6.pdf
6. 2000_TA_TI_06300253_7.pdf
7. 2000_TA_TI_06300253_8.pdf
8. 2000_TA_TI_06300253_9.pdf
9. 2000_TA_TI_06300253_10.pdf
10. 2000_TA_TI_06300253_11.pdf

P Persediaan bahan baku merupakan masalah penting yang harus ditangani secara baik oleh perusahaan. Karena pengeluaran terbesar dalam produksi suatu produk biasanya terdapat dalam pengadaan persediaan bahan bakunya. Persediaan bahan baku dalam jumlah yang sedikit memang akan mengurangi biaya persediaan, tetapi resiko terjadinya stockout pasti akan lebih besar. Persediaan bahan baku dalam jumlah besar tentulah akan sangat membebankan perusahaan (Biaya simpan dan resiko kerusakan) walaupun pasti ada keuntungan dari segi harga pembelian (Potongan harga pembelian). PT. Merak Manis adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri batik. Produk yang dihasilkan beraneka ragam seperti, baju, taplak meja, sprei dan lainnya. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah perusahaan mengadakan persediaan bahan baku dalam jumlah besar (Untuk 2 atau 3 bulan kedepan), dan perusahaan juga tidak melakukan pemerikasaan secara berkala terhadap jumlah persediaan bahan baku yang masih ada digudang, sehingga kelancaran produksi terganggu. Penelitian ini dilakukan pada produk sprei printing 4 bantal divisi printing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjualan sprei printing 4 bantal dari bulan April 2006 — Maret 2007. Pertama-tama dilakukan perencanaan produksi (Peramalan, Perencanaan Agregat, Perencanaan Disagregat dan RCCP) terlebih dulu untuk memperkirakan permintaan 6 bulan kedepan (April — September 2007) dan JIP. Selanjutnya dilakukan klasifikasi ABC untuk mengetahui 20% item teratas yang merupakan sumber pengeluaran terbesar dalam biaya persediaan. Setelah itu dilakukan perencanaan persediaan terhadap 20% item tersebut. Metode Continuous Review menghasilkan total biaya Rp1.890.047 untuk kain mori dengan EOQ = 3885,10 meter, Rp290.266 untuk soda kue dengan EOQ = 6698,73 gram, Rp240.817 untuk karet dengan EOQ = 119566,27 cm, Rp158.118 untuk pewama black dengan EOQ = 71884,82 gram, Rp144.273 untuk pewama turkis blue dengan EOQ = 44414,72 gram. Metode Periodic Review menghasilkan total biaya Rp. 2.734.569 untuk kain mori, Rp. 407.576 untuk soda kue, Rp. 356.561 untuk karet, Rp. 211.055 untuk pewama black b, Rp. 187.594 untuk pewama turkish blue. Dan diusulkan kepada perusahaan untuk memberi perhatian lebih kepada 5 item bahan baku hasil klasifikasi ABC serta menerapkan suatu kebijakan pengendalian persediaan (Model Continuous Review) sebagaimana output dari penelitian ini.

T The raw material inventory planning is one of the prominent problem that should be handled seriously. For the dismissal of inventory cost usually becomes the biggest one in a production one system. The raw material stock in small quantity cause lower cost in inventory cost, but the probability of stockout will increase. Vice versa it will burden the company in higher inventory cost, though it may have a benefit in form of quantity discount. PT. Merak Manis is a batik company that produces : cloth, table cloth, bed cover, etc. The company always provide their inventory of raw materials in immense quantity (2-3 months in advance), rarely checks its inventory level in warehouse. This research focus on 4 pillows bedcover in printing division of PT. Merak manis. Data that used in this research gained from the printed 4 pillows bedcover from April 2006 —March 2007. First, do the production planning (forecasting, aggregate planning, disaggregation, capacity planning). The output from it is Master Production Schedule (MPS). MPS then classified with ABC method to know the 20% first items which consume the biggest inventory cost. Inventory planning then be excecuted with Continuous and Perioic Review Method. The total cost by Continuous Review Method for item "Mori fabric" is Rp1.890.047 and its EOQ = 3885,10 metre, Rp290.266 for "Cake Soda" and its EOQ is = 6698,73 gram, Rp240.817 for "Rubber" and its EOQ is = 119566,27 cm, Rp158.118 for "Black B Colouring" and its EOQ is = 71884,82 gram, Rp144.273 for "Blue Turkish Colouring" and its EOQ is = 44414,72 gram. The total cost by Periodic Review Method is RP. 2.734.569 for "Mori Fabric", Rp. 407.576 for "Cake Soda", Rp. 356.561 for "Rubber", Rp. 211.055 for "Black B Colouring", Rp. 187.594 for "Blue Turkish Colouring". The company is recommended to pay a notice to the first 20% items classified by ABC method and implement an inventory control policy (Continuous Review Model) like the output of this research.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?