DETAIL KOLEKSI

Analisa penyebab hilang sirkulasi lumpur pada pemboran sumur x lapangan y PT Pertamina UTC

1.7


Oleh : Pradiko Zulitama Hidayat

Info Katalog

Nomor Panggil : 31/TP/2015

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Puro Wijayanti

Pembimbing 2 : Abdul Hamid

Subyek : Boring - Equipment And Supplies

Kata Kunci : circulation, lost circulating material, drilling

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TM_07110218_1.pdf
2. 2015_TA_TM_07110218_2.pdf
3. 2015_TA_TM_07110218_3.pdf
4. 2015_TA_TM_07110218_4.pdf
5. 2015_TA_TM_07110218_5.pdf
6. 2015_TA_TM_07110218_6.pdf
7. 2015_TA_TM_07110218_7.pdf
8. 2015_TA_TM_07110218_8.pdf

K Kehilangan sirkulasi merupakan salah satu masalah utama pada operasi pemboran dimana dapat menyebabkan tidak diperolehnya serbuk bor, pipa terjepit, serta semburan liar. Oleh sebab itu kehilangan sirkulasi harus ditanggulangi karena mempunyai risiko tinggi yang dapat bertambahnya biaya serta proses waktu pada saat pemboran. Secara umum ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi kehilangan sirkulasi, salah satunya adalah penggunaan LCM (Lost Circulating Material). Pada penulisan tugas akhir ini akan membahas penyebab hilangnya sirkulasi lumpur pada pemboran Sumur X. Pemboran Sumur X dimulai pada tanggal 2 Maret 2013, pemboran ini mencapai kedalaman akhir 8950 ftMD. Pemboran menembus formasi Lidah, Kawengan, Wonocolo, Ngrayong dan Tuban Karbonat dimana permasalahan hilangnya sirkulasi terjadi ketika pemboran menembus formasi Tuban Karbonat. Lumpur yang digunakan pada pemboran Sumur X adalah Oil base mud dan KCL Polymer pada trayek akhir pemboran. Penyebab hilangnya sirkulasi yang terjadi pada Sumur X ini dikarenakan formasinya yang memiliki lubang pori yang cukup besar dari ukuran partikel lumpur, sehingga lumpur mengalir ke dalam formasi dan tekanan didalam lubang lebih besar dari tekanan formasi. Metode penanggulangan yang dilakukan untuk mengatasi hilangnya sirkulasi pada sumur X yaitu penyumbatan menggunakan Lost Circulation Material (LCM) dengan jenis Kalsium Karbonat (CaCao3).

L Lost circulation is one of the major problems in the drilling operation which can lead to not obtaining cutting, stuck pipe, and blow out. Therefore, lost circulation must be addressed because it has a high risk can increase the cpst and time during the drilling process. In general, there are several techniques that can be used to overcome the loss of circulation, one which is the use LCM (Lost Circulating Material). In this thesis will investigate the loss circulation of drilling mud in the X well. The spud process in X well was started in March 2nd 2013, and reached total depth at 8950 ftMD. Drilling process has breakhtrough Lidah, Kawengan, Wonocolo, Ngrayong, and Tuban Karbonat formation and lost circulation was happen in Tuban Karbonat formation. Mud that used in this job was oil base mud and changed to KCL polymer when drilling into production zone. The cause of lost circulation taht occurs in X well because of the formation which has pores large of particle size, so that the mud flow into the formation and pressure in the hole is greater than the formation pressure. The controlling method which is used to handle the problem is using LCM which is Calsium Carbonate (CaCO3) and do Blind Drilling.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?