DETAIL KOLEKSI

Hubungan dan karakterisasi sifat fisik air tanah dengan air sungai Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta


Oleh : Raizar Mahabbatan

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Rendy

Subyek : Groundwater - Quality

Kata Kunci : groundwater, river water, physical properties, Jagakarsa district.

Status Posting : Unpublished

Status : Lengkap

K Kecamatan Jagakarsa akan mengalami penurunan ketersediaan air tanah hingga tahun 2030 akibat pemanfaatan oleh masyarakatnya yang menggunakan air tanah secara berlebihan. Hal ini sebanding dengan masyrakat Kecamatan Jagakarsa yang sangat mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari nya. Muncul rasa kekhawatiran apabila penggunaan airtanah yang di lakukan secara berlebihan pada Kecamatan Jagakarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah yang menerima masukan air dari air sungai sehingga dapat dilakukan tindakan terhadap pemakaian air tanah pada daerah penelitian. Data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa tinggi muka airtanah, tinggi permukaan air sungai, sifat fisik airtanah, dan sifat fisik air sungai. Adapaun data sekunder yang digunakan untuk penelitian ini ialah data log bor. Untuk mengetahui daerah yang menerima masukan air dari air sungai, metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pengukuran tinggi muka air tanah dan air sungai, mengukur sifat fisik air tanah dan pembuatan peta sebaran sifat fisik air. Tahap selanjutnya melakukan interpretasi pada daerah yang memasukan air sungai ke dalam aliran air tanah. Berdasarkan hasil penelitian arah aliran airtanah dari barat daya kearah timur laut, hasil korelasi sumur gali dengan air sungai dapat ditentukan bahwa hubungan antara airtanah dan air sungai termasuk kedalam tipe influent atau airtanah mendapatkan pasokkan air dari air sungai dan 15 titik sumur gali yang ada pada daerah penelitian, seluruhnya mendapat pasokkan air dari air sungai, untuk sungai yang telah di kanalisasi (SP-01, SP-02, SP-03, SP-04, SP-05, SP-07, SP-08, dan SP-010) diasumsikan cenderung memiliki sifat permeabilitas lebih rendah dibanding sungai yang tidak mengalami kanalisasi (SP-06 dan SP-09)dan berdasarkan Permenkes No. 32 Tahun 2017, terdapat lima sumur gali yang air nya dapat digunakan untuk sehari – hari.

J Jagakarsa Subdistrict will experience a decrease in groundwater availability until 2030 due to excessive use of groundwater by the community. This is comparable to the people of Jagakarsa District who rely heavily on groundwater to meet their daily needs. There is concern that groundwater is being used excessively in Jagakarsa District. This research aims to determine areas that receive water input from river water so that action can be taken regarding groundwater use in the research area. The data used for this research consists of primary data and secondary data. Primary data consists of groundwater level, river water level, physical characteristics of groundwater, and physical properties of river water. The secondary data used for this research is drill log data. To find out areas that receive water input from river water, the method used is by measuring the height of ground water and river water, measuring the physical properties of ground water and making a map of the distribution of physical water properties. The next stage is to carry out interpretation in areas that enter river water into groundwater flows. Based on the results of research on the direction of groundwater flow from southwest to northeast, the results of the correlation between dug wells and river water can be determined that the relationship between groundwater and river water is included in the influent type or groundwater gets its water supply from river water and 15 dug well points in the area. research, all of them received their water supply from river water, for rivers that had been canalized (SP-01, SP-02, SP-03, SP-04, SP-05, SP-07, SP-08, and SP-010) assumed to tend to have lower permeability properties than rivers that do not experience canalization (SP-06 and SP-09) and based on Minister of Health Regulation No. 32 of 2017, there are five dug wells whose water can be used daily.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?