DETAIL KOLEKSI

Terapi oksigen hiperbarik pada penderita anug (studi pustaka)


Oleh : Fenny Tjong

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.632 FEN t

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : drg. R. Setiyohadi, Sp. Perio.

Subyek : Dentistry - Periodontology;Dentistry - Oral health

Kata Kunci : ANUG, oxygen therapy, spirochetes, anaerobic microorganisms

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_KG_04005083_Halaman-Judul.pdf
2. 2008_TA_KG_04005083_Bab-1.pdf
3. 2008_TA_KG_04005083_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_KG_04005083_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_KG_04005083_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_KG_04005083_Daftar-Pustaka.pdf

A Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG) merupakan penyakit periodontal dengan gambaran klinis yang khas dan dapat disembuhkan, yang faktor penyebabnya sangat rumit dan belum sepenuhnya dimengerti. Penyakit ini dapat dengan mudah dibedakan dari gingivitis marginal serta periodontitis, dan mempunyai respon yang baik terhadap perawatan. ANUG sering terjadi pada orang muda berusia 18-30 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ANUG berhubungan erat dengan kebiasaan merokok dan tekanan emosional. Pengamatan terbaru oleh Listgarten dengan menggunakan mikroskop elektron mendukung gagasan bahwa spirochetes berperan dalam patogenesis ANUG. Hal ini dikarenakan kadar spirochetes di sekitar jaringan yang nonnekrotik lebih tinggi dibandingkan bakteri lainnya. Tujuan utama dari perawatan yang dilakukan adalah mengurangi jumlah mikroorganisme anaerob sesegera dan seefektif mungkin guna menghindari terjadinya kerusakan periodontal. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kebersihan mulut penderita melalui skeling, obat kumur yang mengandung larutan hidrogen peroksida 3 %, serta penggunaan antibiotik pada kasus yang lebih lanjut. Penelitian mengenai efek dari penggunaan terapi oksigen sebagai terapi tambahan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme anaerob pada kasus ANUG telah dilakukan dan terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan melalui peningkatan fungsi sel leukosit serta meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh. Dampaknya, kerusakan jaringan periodontal menjadi berkurang, sehingga tidak perlu dilakukan perawatan bedah untuk memperbaiki kerusakan yang lebih parah.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?