1. |
Halaman judul |
|
2. |
Pengembangan lansekap hijau pada jaringan jalan penghubung Pelabuhan Bitung dengan wilayah belakangnya |
|
3. |
Integrasi constructed wetland dalam sistem tangki septik untuk pencegahan pencemaran air tanah di Indonesia |
|
4. |
Pengembangan wilayah metropolitan berdasar prinsip green economic development |
|
5. |
Analisis kandungan teknologi proses penanganan limbah cair pabrik kelapa sawit di Propinsi Lampung |
|
6. |
Pengolahan limbah minyak goreng bekas menjadi bahan bakar biodiesel ditinjau dari kinetika reaksi transesterifikasi |
|
7. |
Penerapan ekonomi hijau dalam pelaksanaan MP3EI di Papua dalam pengelolaan potensi sagu berbasis industri masyarakat yang ramah lingkungan |
|
8. |
Peran low density development terhadap kerusakan lansekap Puncak |
|
9. |
Kajian penerapan agroforestri dalam meningkatkan daya dukung lingkungan |
|
10. |
Perspektif penataan ruang hijau perkotaan menuju pembangunan perkotaan berkelanjutan |
|
11. |
Pembangunan kota berkelanjutan sesuai dinamika sosial dan tenaga kerja lokal |
|
12. |
Strategi pengembangan green economic di wilayah perkotaan guna mendukung pelaksanaan MP3EI |
|
13. |
Pengolahan air limbah domestik menggunakan lahan basah buatan untuk mendukung konsep sanitasi ekologis di perkotaan |
|
14. |
Bioprospeksi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia |
|
15. |
Kajian konsep MP3EI berdasararkan prinsip-prinsip ekonomi hijau |
|
16. |
Perencanaan sistem pengangkutan sampah di wilayah zona II Kota Banda Aceh, sebagai infrastruktur pendukung MP3EI |
|
17. |
Studi komparatif aspek legal landscape dalam kebijakan konservasi di Indonesia dan Amerika Serikat |
|
18. |
Perluasan dan percepatan pertumbuhan ekonomi kawasan perkotaan Jabodetabek |
|
19. |
Pengembangan situ kota sebagai salah satu green infrastruktur kota |
|
20. |
Analisis penentuan komoditas ikan unggulan budidaya air tawar di kawasan Minapolitan Kabupaten Pesawaran |
|
21. |
Solusi sederhana kemacetan Jakarta |
|
22. |
Hilangnya Daerah Istimewa Surakarta |
|
23. |
Inovasi teknologi hijau untuk mendukung pelaksanaan MP3EI |
|
24. |
Pembangunan ekonomi regional hijau dalam konteks MP3EI |
|
25. |
Pengembangan infrastruktur hijau menuju Way Kanan Lampung sebagai kabupaten konservasi |
|
26. |
Evaluasi penyediaan ruang terbuka hijau berdasarkan tipologi ukuran dan posisi kota dalam ekoregion |
|
27. |
Konsep infrastruktur dan investasi hijau dalam konteks MP3EI |
|
28. |
Pembicara kunci diskusi panel |
|
29. |
Peran pemantauan kualitas udara sebagai pendukung program MP3EI |
|
30. |
Sinergi penataan ruang wilayah dan pengelolaan sumber daya air bagi pelestarian Subak serta pencapaian program parawisata MP3EI pada koridor 5 Provinsi Bali |
|
31. |
Peran kerjasama pemerintah swasta dalam pengembangan pelabuhan untuk menunjang keberhasilan MP3EI |
|
32. |
Sustainable regionalism menuju kota yang ramah lingkungan |
|
33. |
dasar-dasar kebijakan pengendalian dan pengelolaan jalur hijau daerah aliran sungai di Indonesia |
|
34. |
Menggalakan budaya pemanfaatan pekarangan secara konseptual untuk kepentingan ekeonomi, sosial dan lingkungan |
|
35. |
Daya dukung Das bagi pengembangan wilayah perkotaan |
|
36. |
Perubahan fisik, pola dan konflik di kawasan rural-urban fringe berdasarkan combination model |
|
37. |
Menuju mentalitas hijau |
|
38. |
Perkiraan beban BOD di daerah aliran sungai wilayah Jabodetabek |
|
39. |
Studi karakteristik sebagai dasar mengolah sampah menuju infrastruktur hijau di Kecamatan Tambora, Jakarta |
|
40. |
Rencana zonasi wilayah pesisir berbasis sumber daya alam dalam terwujudnya MP3EI |
|
41. |
Model pengelolaan rumah tumbuh sederhana dan lingkungan sehat di Jakarta dengan memperhatikan partisipasi masyarakat |
|
42. |
Infrastruktur hijau untuk pengembangan wilayah |
|
43. |
Ketersediaan lahan dan air sebagai daya dukung lingkungan berkelanjutan dalam pembangunan |
|
44. |
Kajian berkurangnya penghijauan di kota lama Tangerang |
|
45. |
Karakterisasi dan pirolisis limbah padat industri perekat berbahan dasar Phenol Formaldehyde (B3) |
|
46. |
Kawasan Situ Babakan |
|