Peningkatan tingkat pengetahuan tentang osteoporosis pada Kader Kesehatan dan Perempuan Lansia
O Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang disertai perubahan mikoarsitektur tulang dan membawa dampak tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis terjadi pada lebih dari 20 juta penduduk di Amerika dan menyebabkan fraktur pada sekitar 1,5 juta orang setiap tahun. Faktor risiko terpenting osteoporosis pada perempuan adalah menopause. Hasil Survei yang dilakukan Depkes (2015) melaporkan bahwa satu di antara tiga perempuan pascamenopause mengalami osteoporosis. Determinan penting pada peningkatan prevalensi osteoporosis adalah menopause. Penurunan kadar estrogen pascamenopause membawa perubahan pada osteopatologi dan membawa dampak peningkatan risiko terjadinya fraktur (patah tulang). Banyak faktor berperan pada percepatan osteoporosis, seperti gaya hidup, nutrisi, aktivitas fisik. Banyak pula upaya dapat dilakukan untuk memperlambat proses osteoporosis yang berjalan seiring dengan pertambahan usia. Kecukupan asupan nutrisi makronutrien dan mikronutrien, aktivitas fisik seperti olah raga berperan penting menghambat osteopatologi osteoporosis. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai distribusi tingkat pengetahuan tentang osteoporosis pada perempuan usia 50-70 tahun dan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuannya agar dapat melakukan tindakan preventif terhadap Osteoporosis.