DETAIL KOLEKSI

Pengaruh penambahan vermikulit dalam ketahanan struktural beton

5.0


Oleh : Nesya Widiastama, Tina Astuti

Info Katalog

Status Verifikasi : Sudah

Dosen 1 : Lisa Oksri Nelfia

Subyek : Concrete;Flexural Strength

Penerbit : FTSP - USAKTI

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Halaman : 1-62


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_MAK_051002400029_Pengaruh-penambahan-vermikulit-dalam-ketahanan-struktural-beton.pdf 62

P Penggunaan beton dalam dunia konstruksi merupakan suatu halyang krusial, hampir semua kebutuhan proyek membutuhkan beton. Bahancampuran pembentuk beton yang meliputi semen, agregat kasar, agregathalus, air dan bahan tambahan (admixture) merupakan bahan yangkeberadaannya diambil di alam yang kemungkinan akan habis pada waktutertentu. Hal ini mendorong untuk dapat melakukan inovasi dalam bahanpembuatannya, vermikulit menjadi salah satu bahan pengganti agregat halusyang dipilih dalam penelitian ini, tentunya hal ini bertujuan untukmengetahui pengaruh vermikulit dalam kelecekan, slump, kuat lentur, sertakuat tariknya. Kesimpulan dari penggantian agregat halus dengan vermikulit iniberagam, hasil penelitian menunjukkan bahwa vermikulit berpengaruhdalam nilai slump. Namun hasil yang diperoleh tidak menentu konsisten,dua penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan vermikulit dapatmenurunkan dan menaikkan nilai slump, hal ini dapat terjadi karena adanyabeberapa faktor pengaruh. Selain itu penambahan vermikulit pada betonberpengaruh pada nilai kuat lentur nya dimana nilai kuat lentur padakeadaan terkena resapan air akan menurun jika dibandingkan dengan nilaikuat lentur pada keadaan normal namun nilai keduanya bertambah saatpresentasi vermikulit tinggi. Jika ditinjau kekuatannya terhadap suhu tinggibeberapa jenis beton dengan penambahan vermikulit ini dapat menahanbentuk awal hingga akhirnya retak pada suhu yang berkisar antara 400ºC -800ºC, hal ini terjadi saat penambahan vermikulit lebih banyakdibandingkan dengan jumlah semen namun jika dengan proporsi yang tepatyaitu dengan perbandingan 1:1 antara semen dan vermikulit maka betonakan tetap kuat.

T The use of concrete in the construction industry is crucial, as almost all projects require concrete. The ingredients used to make concrete, including cement, coarse aggregate, fine aggregate, water, and admixtures, are materials that are sourced from nature and are likely to be depleted at some point in the future. This has prompted innovation in the production. Vermiculite is one of the fine aggregate substitutes selected in this study, with the aim of determine the effect of vermiculite on workability, slump, flexural strength, and tensile strength. The conclusions from replacing fine aggregate with vermiculite vary; research results indicate that vermiculite affects slump values. However, the results obtained are not consistently reliable; two studies show that adding vermiculite can reduce and increase the slump value, which can occur due to several influencing factors. Additionally, the addition of vermiculite to concrete affects its flexural strength, where the flexural strength under water absorption conditions decreases compared to the flexural strength under normal conditions, but both values increase when the vermiculite content is high. When considering its strength at high temperatures , some types of concrete with vermiculite addition can maintain their original shape until they eventually crack at temperatures ranging from 400°C to 800°C. This occurs when the vermiculite addition is greater than the cement content, but if the proportion is appropriate —a 1:1 ratio between cement and vermiculite—the concrete remains strong.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?