Additive manufacturing in the cyber-physical era : implications for 3d printing in indonesia's small and medium enterprises
M Munculnya manufaktur aditif (AM) telah mengubah lanskap produksi secara signifikan, khususnya dalam konteks usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Jurnal ini mengkaji integrasi teknologi AM, khususnya pencetakan 3D, dalam sistem siber-fisik (CPS) dan menilai implikasinya terhadap efisiensi operasional, inovasi, dan daya saing. Dengan memanfaatkan kemajuan terkini dalam kustomisasi dan pembuatan prototipe desain berbantuan komputer (CAD), makalah ini bertujuan untuk menyoroti potensi transformatif AM bagi UKM Indonesia. Pembahasan didasarkan pada data empiris dan studi kasus, yang mengungkap tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan ini dalam mengadopsi teknologi AM. Pada akhirnya, penelitian ini berupaya memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana AM dapat berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan dan keberlanjutan di sektor UKM Indonesia yang sedang berkembang pesat.
T The advent of additive manufacturing (AM) has significantly transformed the landscape of production, particularly within the context of small and medium enterprises (SMEs) in Indonesia. This journal examines the integration of AM technologies, specifically 3D printing, within cyber-physical systems (CPS) and assesses their implications for operational efficiency, innovation, and competitiveness. By leveraging recent advancements in computer-aided design (CAD) customisation and prototyping, this paper aims to highlight the transformative potential of AM for Indonesian SMEs. The discussion is grounded in empirical data and case studies, revealing the challenges and opportunities faced by these enterprises in adopting AM technologies. Ultimately, this research seeks to provide a comprehensive understanding of how AM can serve as a catalyst for growth and sustainability in Indonesia's burgeoning SME sector