Penerapan single mayority theory dalam perundingan penyusunan perjanjian kerja bersama (PKB) di lingkungan federasi serikat pekerja kabupaten Tangerang
P Penerapan Single Mayority Theory dalam perundingan penyusunanPerjanjian Kerja Bersama (PKB) antara pihak Pekerja/Buruh dalam suatuperusahaan menjadi bagian yang terpenting dan dapat menjadi jalan yangbaik dalam suatu hubungan kerja. Selain Single Mayority terdapat 2 (dua)opsi sistem lain yaitu sistem koalisi serta proporsional. Urgensi SingleMajority Theory hanya pada hak untuk melakukan perundingan saja,karena kesepakatan yang dicapai dan dirumuskan dalam klausul-klausulPerjanjian Kerja Bersama (PKB) nantinya juga berlaku bagi semuapekerja/buruh yang ada di perusahaan tersebut tanpa terkecuali. Denganadanya keanggotaan mayoritas hanya bersifat pendelegasian untukberunding, karena hasil-hasil yang dicapai dalam perundinganpenyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tidak hanya berlakumengikat kepada pekerja/buruh yang menjadi anggota mayoritas, namunjuga mengikat pekerja/buruh dari organisasi serikat peketja/seriat buruhyang tidak ikut melakukan perundingan (serikat pekerja/serikat buruhminoritas)