DETAIL KOLEKSI

Pengujian elektrokoagulasi dan gas hidrogen yang dihasilkan sebagai agen denitrifikasi dalam unit pengolahan limbah cair domestik : tahun ke 2 dari rencana 3 tahun


Oleh : Bambang Iswanto, M Lindu, Diana Hendrawan

Info Katalog

Penerbit : Lemlit - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Subyek : Sewage - Purification

Kata Kunci : electrocoagulation testing, hydrogen gas, denitrification agent, domestic wastewater treatment


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_1.pdf
2. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_2.pdf
3. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_3.pdf
4. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_4.pdf
5. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_5.pdf
6. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_6.pdf
7. 2012_LP_TL_Pengujian-Elektrokoagulasi-dan-Gas_7.pdf

M Masuknya air limbah rumah tangga, kantor dan restoran ke saluran draiilase akan mempengaruhi kualitas air badan air penerima. Pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa pengolahan limbah domestik dengan proses biologis masih diatas baku mutu yang ditetapkan pemerintah.tSistem pengelolaan limbah rumah tangga secara komunal maupun terpusat dapat mencegah penurunan kualitas badan air di perkotaan. Proses Ele.ktrokoagulasi merupakan proses kimia, yaitu sumber Aluminium berupa Kation Aluminium (AI 3tyang dihasilkan dari elektrolisa logam Aluminium untuk ditambahkan ke lim bah sebagai koagulan maka sludge yang dibasilkan secara teoritis lebib kecil dibandingkan dengan koagulan Aluminium Sulfat. Hasil Sludge juga lebih aman karena tidak mengandung Sulfat atau ChJorida, sebingga lebib mudab penanganannya dibanding dengan memakai koagulan Aluminium Sulfat atau Poly Aluminium Chlorida (PAC). Kation Aluminium hasiJ koagulasi yang terbuang di tanah akan mudab terjerap oleb permukaan koloid tanab (Lempung) yang juga mempunyai kandungan AhOJ. Sedangkan gas H2 basil samping elektrokoagulasi akan dipakai dan dialirkan ke unit Denitrifikasi untuk mengbilangkan Nitrit dan Nitrat yang ada.Yang menjadi kendala dari proses ini adalah besar keciJnya Al 3+ yang dihasiJkan dan gas H2 dari Elektrolysa sangat tergantung pada besar kecilnya sifat elektrolit dan atau TSS, Sulfat dan Chlorida dari limbah yang diolab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Teknologi Koagulasi dan denitrifikasi pada proses pengolaban limbah cair domestik sebingga tebib murah, mudah dan lebih ramah lingkungan yaitu dengan memutus pabrik koagulan sebagai penghasil PAC (Poly Aluminium Chlorida) dan atau Aluminium Sulfat serta mengurangi limbah Sulfat dan Chlorida yang terjerap dalam tanah. Peneliti melakukan aktivitas penelitian untuk mencari kondisi optimum kinelja dari proses dengan produksi AI )-r yang stochiometris dengan jumlah lim bah dan produksi gas H2 yang cukup untuk proses denitrifikasi. Hasil Pengolaban menunjukkan bahwa pada Waktu Tinggal Td=lO detik atau debit Q maksimal 12 l/menit dengan 20 set electrode masih menghasilkan prosen efisiensi COD & Nitrat yang masih rendah yaitu % penyisihan untuk Umbab Perumahan, Kantor dan Kantin dengan Maksimum COD=84,44%; 86,63% dan 55,48% dan N03=68,44%; 81,12% dan 83,27%. Dari hasH pengolahan tersebut menunjukkan proses belum optimal sehingga penelitian akan berlanjut dengan menambahkan jumlah sel Anode dan Katode denganjarak antar sel 0,5 em, sehingga hasil pengolahan diatas 90% penyisihan COD. Hal tersebut mengingat hasil penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan proses Elektrokoagulasi dengan Reaktor Berpengaduk diatas 94 - 95% penyisihan COD. Pada penelitian tahun kedua ini dicoba dengan menambahkan menjadi jumlah 34 sel Aluminium agar AJ+3 yang terbentuk cukup secara stochiometrik, sehingga dapat menaikkan % reduksi COD maupun N03 . Tetapi hasilnya efisiensi rendah untuk kondisi optimum pada Q= 12 Liter/menit dengan COD== 82,37%, BOD== 85,72% dan N03=66,94% untuk limbah domestik Perumahan. Selanjutnya membuat Desain Unit lainnya yajtu Flokulator, Sedimentator/Clarifier, dan Bioreaktor/Proses Aerasi dari basil ujicoba dan analisa proses di Laboratorium. Kegiatan Tahap II di akhiri dengan membuat unit-unit tersebut sesuai desain yang ada.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?