DETAIL KOLEKSI

Studi implementasi program penanggulangan kemiskinan berdasarkan klasifikasi wilayah perkotaan dalam era desentralisasi fiskal di DKI Jakarta : tahun ke 1 dari rencana 2 tahun


Oleh : Agustina Suparyati, Astrid Maria Ester, Nurhayati

Info Katalog

Penerbit : Lemlit - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Subyek : Poverty - Jakarta - Indonesia

Kata Kunci : implementation studies, poverty reduction programs, the classification of urban areas, fiscal decent


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_1.pdf
2. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_2.pdf
3. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_3.pdf
4. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_4.pdf
5. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_5.pdf
6. 2014_LP_IE_Studi-Implementasi-Program_6.pdf

S Secara umum tujuan umum dari penelitian ini adalah menguji model yang paling tepat untuk mengukur tingkat kesesuaian dan analisa faktor yang mempengaruhi implementasi program penanggulangan kemiskinan di Kota Jakarta Utara. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan alat analisis deskriptif kualitatif. Adapun data yang digunakan terdiri dari data yang bearasal dari penyebaran kuesioner yang kemudian dideskriptifkan dan data yang berasal dari telaah dokumen. Sementara itu untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program penanggulangan kemiskinan menggunakan alat analisis structural equation model (SEM) dengan program AMOS 6. Diperoleh hasil dan dapat disimpulkan bahwa: 1). Hasil analisis tingkat kesesuaian menunjukan bahwa atribut yang memiliki tingkat kesesuaian tertinggi adalah gotong royong masyarakat, partisipasi tokoh agama dan masyarakat serta prasarana dan sarana merupakan empat atribut dengan kesesuaian diatas 85% yang artinya antara kinerja pemerintah dengan harapan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan dipersepsikan oleh masyarakat memiliki kesesuaian yang cukup tinggi sehingga atribut ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan eksistensinya dalam membantu program-program pemerintah, sedangkan atribut yang perlu perhatian utama karena memeiliki tingkat kesesuaian yang rendah adalah peningkatan pendapatan, tingkat kesesuaian aturan dengan kondisi riil, pemberian pelatihan dan terbukanya kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat merupakan atribut yang rata-rata memiliki tingkat kesesuaian yang rendah dibawah 50%. 2). Analisis kepentingan kinerja diperoleh hasil bahwa atribut-atribut yang berada di Kuadran I yang memuat atribut-atribut yang merupakan prioritas utama dalam penanggulangan kemiskinan karena persepsi masyarakat terhadap atribut tersebut memiliki tingkatan harapan/kepentingan yang tinggi namun kinerja pemerintah masih rendah sehingga atribut-atribut ini merupakan atribut yang paling utama untuk diperbaiki oleh pemerintah. Adapun atribut-atribut yang bearada di Kudran I adalam kesempatan lapangan pekerjaan (Y3), peningkatan pendapatan masyarakat (Y4), kecepatan aparatur dalam merespon masalah (X23), dan tingkat kesesuaian aturan (X33), sedangkan atribut-atribut yang berada di Kuadran II yaitu atribut-atribut yang memiliki kepentingan dan kinerja yang tinggi sehingga posisinya perlu dipertahankan karena memiliki prestasi yang baik adalah prasarana dan sarana yang dibangun bermanfaat (Y1), sosialisasi (X11), gotong royong masyarakat (X41), peran tokoh agama (X42) dan partisipasi tokoh agama (X43). 3). Berdasarkan pada hasil uji pengaruh dengan menggunakan regresi SEM menunjukan bahwa komunikasi dan modal sosial berdasarkan hasil regresi ternyata tidak signifikan mempengaruhi keberhasilan dari implementasi program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah sedangkan kemampuan organisasi dan pengawasan justru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi program penanggulangan kemiskinan di daerah Jakarta Utara

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?