Model manajemen informasi penelitian perguruan tinggi berbasis business intelligence : tahun ke 1 dari rencana 3 tahun
P Pengelolaan kegiatan penelitian di perguruan tinggi dituntut untuk semakin lengkap, akurat dan kinerjanya semakin meningkat, sejalan dengan regulasi Permendikbud No. 49 tahun 2014. Permen tersebut mengisyaratkan agar seluruh PT di Indonesia melaksanakan kegiatan penelitian sivitas akademika dengan tata pamong dan tata kelola yang baik, transparan dan akuntabel. Pengelolaan informasi yang baik dapat meningkatkan keunggulan dan daya saing PT. Model pengelolaan informasi pendukung operasional organisasi yang unggul mampu menghimpun, mengolah, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan, baik pada tataran operasional manajerial maupun stratejik. Model harus memadukan semua mekanisme kegiatan yang ada, baik menyangkut aspek akademik maupun non akademik. Setiap pemangku kepentingan memerlukan informasi yang akurat dan cepat, tentang kegiatan dan sumber daya penelitian PT, dengan spesifikasi kebutuhan yang bervariasi dan boleh jadi sangat spesifik. Untuk mendapatkan sistem pengelolaan yang akurat, maka diperlukan model SIM penelitian yang berbasis pada Business Intelligence (BI). BI merupakan solusi berbasis informasi yang memberikan dukungan pengetahuan, yang dibutuhkan pengambil putusan, dengan memanfaatkan ketersediaan data berukuran sangat besar dari hasil pengumpulan berbagai sektor terkait pada kurun waktu lama. Teknologi BI dengan kerja yang tepat, memungkinkan perguruan tinggi untuk mengukur, memantau dan mengelola kinerja PT lebeh efektif. PT dapat menggunakan dashboard sebagai komponen utama dari solusi BI, misalnya untuk dapat memperkirakan seberapa sering publikasi ilmiah hasil penelitian telah diakses sivitas akademika, apakah ada sumber daya yang digunakan secara berlebih, atau dosen yang paling aktif menggunakan fasilitas. Studi kasus dalam penelitian ini akan mengamati bisnis proses di Lembaga Penelitian Universitas Trisakti, sehingga aplikasi akan diberi nama Sistem Manajemen Riset Trisakti (SMART). Pengembangan aplikasi SMART akan dilakukan dengan Rapid Application Development (RAD). RAD adalah metodologi pengembangan perangkat lunak populer menggunakan berbagai alat dan teknik untuk cepat menghasilakn aplikasi perangkat lunak dengan coding yang minimal. Prototipe digunakan terutama untuk mendemonstrasikan dan menganalisis kebutuhan sistem, yang dapat membantu pengguna akhir membayangkan keseluruhan dari solusi sistem. RAD menekankan pada siklus pembangunan yang ringkas, singkat dan cepat, dengan menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model sistem yang terus direvisi sesuai dengan kebutuhan pengguna sesungguhnya. Pengembangan aplikasi secara singkat dimungkinkan dengan menerapkan pemograman berbasis komponen, penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen yang ada, pembangkitan kode program otomasi/semi otomatis dan multiple team work, yang menyelesaikan tugas berbeda tapi dalam satu level