DETAIL KOLEKSI

Perancangan pintu geser busway yang lebih kompak : tahun ke 1 dari rencana 3 tahun

0.0


Oleh : Tono Sukarnoto, Soeharsono, Supriyadi

Info Katalog

Penerbit : Lemlit - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Subyek : Automobiles - Doors - Design and construction

Kata Kunci : design doors, sliding doors busway


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_LP_MS_Perancangan-Pintu-Geser_1.pdf
2. 2012_LP_MS_Perancangan-Pintu-Geser_2.pdf
3. 2012_LP_MS_Perancangan-Pintu-Geser_3.pdf
4. 2012_LP_MS_Perancangan-Pintu-Geser_4.pdf
5. 2012_LP_MS_Perancangan-Pintu-Geser_5.pdf

T Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan pintu geser yang tidak banyak memakan ruangan pada busway. Jenis pintu geser yang digunakan pada armada busway koridor II sampai VIII temyata bermasalah pada berkurangnya ruang efektif untuk penumpang akibat lebamya ruang untuk penempatan pintu geser. Posisi tempat duduk di sekitar pintu berada lebih ke tengah sehingga Iebar gang berkurang signifikan. lni berdampak pada terhambatnya perpindahan penumpang ke bagian depan dan belakang bus, sehingga kerap terjadi penumpukan penumpang di sekitar pintu. Dampak berikutnya adalah berkurangnya kapasitas efektif bus akibat penumpukan setempat padahal di bagian lain masih memungkinkan untuk diisi penumpang. Dengan rancangan ini diharapkan bisa dilakukan perubahan pintu geser saat ini menjadi pintu geser kompak yang tidak banyak memakan ruang dalam bus. Selanjutnya kapasitas angkut penumpang dapat meningkat sehingga efektifitas bus juga makin tinggi. Sukamoto (2011)[4] telah meirancang pintu geser model kompak yang jauh lebih sedikit memakan ruang. Berbeda dengan pintu saat ini yang berada di sisi dalam dinding bus, pintu geser kompak ini dipasang masuk di dalam dinding bus. Penelitian ini meliputi survei lapangan untuk melihat kondisi bus eksisting dan mengukur tebal dinding bus kola yang ada, analilisis kekuatan struktur pintu geser dengan perangkat lunak CATIA serta perancangan mekanisme buka-tutupnya. Untuk analisis struktur, Seluruh rangka terbuat dari pipa baja persegi JIS G3445 STKM 12A tebal2,0 mm dengan kekuatan luluh (cry} minimum 175 MPa. Analisis dilakukan pada rangka pintu untuk beban statik dalam arah horizontal ke arah Juar sisi pintu sebesar 500 N dan 1000 N, sedangkan untuk rangka bodi diberikan beban vertikal 6 x 2,5 kN. Hasil akhir analisis untuk daun pintu menunjukkan bahwa tegangan terbesar yang terjadi 68,6 MPa, dan defleksi terbesar 2,1 mm. Ada pun untuk rangka bodi 67,9 MPa dan defleksi terbesar 1,83 mm . Nilai ini menunjukkan bahwa dimensi, geometri struktur dan material daun pintu serta rangka bodinya dengan tebal total 90 mm cukup kuat untuk diaplikasikan pada busway. Salah satu masalah yang harus dipecahkan untuk rancangan pintu baru ini adalah sistem pergerakan buka tutup. Daun pintu harus bisa bergeser lancar pada celah dinding bus dengan kelonggaran yang relatif kecil tetapi mempunyai panjang langkah mendekati satu meter. Kecepatan gerak membuka dan menutup oleh aktuator harus memadai serta memenuhi syarat keamanan bagi penumpang. Konstruksinya harus kuat, tangguh dan dapat bertahan lama pada kondisi operasi busway yang cukup berat dalam hal, frekuensi buka­ tutup dan jumlah penumpang yang banyak. Memperhatikan jenis-jenis pintu geser yang sudah ada pada busway saat ini serta memperhatikan beberapa referensi sistem buka-tutup pintu geser lain maka dirancanglah suatu sistem buka-tutup pintu geser mengikuti metode VOl 2221. Dari hasil analisis varian diperoleh konsep rancangan terbaik berupa sistem pergeseran dengan penggerak aktuator silinder pneumatik dikombinasikan mekanisme puli pada setiap daun pintu dan dipasang di bagian atas. Hal ini untuk meningkatkan aspek keamanan dalam keadaan darurat dibandingkan dengan penggunaan satu aktuator secara bersama untuk dua pintu. Panjang langkah geser masing-masing daun pintu 95 em, sebagai tumpuan digunakan roda dan rei di bagian bawah dan roll pengarah di atas pintu serta pemasangan batangan teflon sebagai kontak gesek bila terjadi defleksi yang membuat daun pintu bagian tengah bersentuhan dengan celah bodi. Sebagai pengendali digunakan sistem elektro pneumatik 24 V dengan koil-relai.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?