Pengaruh budaya organisasi, motivasi Pelayanan public terhadap kinerja pegawai yang di mediasi oleh kepuasankerja pegawai di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan
P Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis (Testing Hypothesis) mengenai pengaruh Budaya Organisasi/Organizational Culture (OC), dimensi-dimensi Motivasi Pelayanan Publik/Public Service Motivation (PSM) yaitu: Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik/Attraction to Public Service (ATP), Rasa iba/Compassion (CPS), Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik/Commitment to Public (CTP), Pengorbanan diri/Self-sacrifice (SLS), Pemberdayaan/Empowerment (EPW) terhadap Kinerja Pegawai/Job Performance (JP) melalui Kepuasan Kerja/Job Satisfaction (JS).Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebanyak 200 responden. Jenis hubungan antar variabel yang diteliti adalah kausal, tingkat keterlibatan peneliti dalam penelitian adalah moderate/menengah dengan setting penelitian Non Contrived Setting atau Inartificial Setting. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM).Dari hasil penelitian, ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1) Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja. 2) Dimensi-dimensi Motivasi Pelayanan Publik yaitu Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik, Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik, Pengorbanan diri, Pemberdayaan pengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja. 3) Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, 4) Dimensi-dimensi Motivasi Pelayanan Publik yaitu Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik, Rasa iba, Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik, Pengorbanan diri, Pemberdayaan pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, 5) Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. 6) Kepuasan Kerja berperan dalam memediasi hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai. 7) Kepuasan Kerja berperan dalam memediasi hubungan antara dimensi-dimensi Motivasi Pelayanan Publik yaitu Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik, Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik, Pengorbanan diri, Pemberdayaan dengan Kinerja Pegawai. Selanjutnya, ditemukan bahwa: (a) Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik, Pengorbanan diri merupakan faktor yang paling dominan dalam membentuk Motivasi Pelayanan Publik, sedangkan (b) Faktor yang paling dominan dalam membentuk Kepuasan Kerja adalah Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik.Implikasi Teoritis dalam penelitian ini adalah: 1) Pemberdayaan yang ditambahkan sebagai dimensi baru dalam Motivasi Pelayanan Publik merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan Motivasi Pelayanan Publik. 2) Dapat diusulkan bahwa dimensi dari Motivasi Pelayanan Publik bagi Direktorat Jenderal Perkeretaapian adalah: (a) Ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik terhadap Kinerja Pegawai. (b) Tanggung jawab terhadap kebutuhan publik. (c) Pengorbanan diri. (d) Pemberdayaan.Implikasi Manajerial dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk meningkatkan Budaya Organisasi disarankan agar Direktur Jenderal Perkeretaapian perlu melakukan upaya untuk memperkuat dan mempertahankan Budaya Organisasi dengan cara: (a) Mengadakan sosialisasi lebih mendalam mengenai visi, misi, nilai-nilai, serta peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan. (b) Melibatkan pegawai dalam setiap kegiatan perusahaan. (c) Memberikan kesempatan bagi setiap pegawai untuk berinteraksi. 2) Untuk meningkatkan Motivasi Pelayanan Publik dengan cara: (a) Memberikan semboyan, memberikan dorongan kepada pegawai untuk dapat berkontribusi di masyarakat. (b) Selalu memberikan penghargaan, selalu mengingatkan pegawai agar mempunyai etika dan memberikan punishment kepada pegawai yang bekerja tidak baik. (c) Memberikan dukungan kepada pegawai dalam melayani masyarakat. (d) Selalu mengingatkan kepada pegawai untuk tidak mengikuti politik/partai, dan kebijakan yang diberikan tidak merugikan/mengganggu kepentingan pegawai. (e) Selalu menekankan bahwa pekerjaan yang dilakukan sangat berarti bagai pegawai, memperkenalkan metode-metode baru. 3) Untuk meningkatkan Kepuasan Kerja dengan cara: (a) Menyediakan fasilitas yang mendukung bagi pegawai bekerja dengan baik (terang, bersih, ada ventilasi). (b) Menetapkan kebijakan kompensasi, pengembangan karir, serta promosi berdasarkan kompetensi dan prestasi yang dicapai oleh pegawai. (c) Membina komunikasi dan hubungan yang baik antara atasan dengan pegawai maupun sesama rekan kerja. (d) Menetapkan metode yang baku dan jelas dalam penyelesaian dalam pelaksanaan pekerjaan.
T This study aimed to test the hypothesis on the effect of Organizational Culture (OC), the dimensions of Public Service Motivation (PSM), namely: Attraction to Public Service (ATP), Compassion (CPS), Commitment to Public (CTP), Self-sacrifice (SLS), Empowerment (EPW) towards Job Performance (JP) through Job Satisfaction (JS).Data was obtained by distributing questionnaires to 200 respondents which is the employees of the Directorate General of Railways. This type of relationship between the variables studied are causal, the level of involvement of researchers in the study are moderate / medium with the research setting Non Contrived Setting or Inartificial Setting. Hypothesis testing is done by using analytical methods of Structural Equation Model (SEM).From the results of this research, it was discovered the following matters: 1) OC have a positive influence on JS. 2) the dimensions of PSM that is ATP, CTP, SLS, EPW have a positive influence on JS. 3) OC have a positive effect on JP. 4) the dimensions of PSM that is ATP, CPS, CTP, SLS, EPW have a positive influence on JP. 4) JS play a role in mediating the relationship between OC, ATP, CTP, SLS, EPW with JP on the Directorate General of Railways. 5) JS effect positively to JP. 6) JS play a role in mediating the relationship between OC with JP. 7) JS play a role in mediating the relationship between the dimensions of PSM ATP, CTP, SLS, EPW with JP. Furthermore, it was found that: (a) ATP, SLS is the most dominant factor in shaping the PSM, while (b) The most dominant factor in shaping the JS is CTP.Theoretical implications of this research are 1) A newly added Empowerment as a new dimension in Public Service Motivation is a factor that should be consider in conducting the Public Service Motivation. 2) It can be proposed that the dimensions of the Public Service Motivation for the Directorate General of Railways is: (a) Attraction to Public Service toward Job Performance, (b) Commitment to Public, (c) Self-sacrifice, (c) Empowerment.Managerial implications of this research are 1) To improve the Organizational Culture is recommended that the Directorate General of Railways need to make efforts to strengthen and sustain Organizational Culture by: a) Hold a deeper socialization on the vision, mission, values, and regulations that apply to the company. b) Involving employees in every activity of the company. c) Provide an opportunity for every employee to interact. 2) To increase Public Service Motivation by: a) Providing motto, encouraging employees to be able to contribute in the community. b) Always give awards, always reminding employees to be ethical and give punishment to employees who work either. c) Providing support to employees in serving the community. d) Always remind employees to not follow politics/parties, and policy given not hurt/harm the interests of employees. e) Always emphasize that the work being done is very meaningful like employees, introduce new methods. 3) To increase Job Satisfaction by: a) Provide facilities to support for employees, b) work fine (bright, clean, no ventilation). b) Establish compensation policies, career development, and promotion based on competence and achievements of employees. c) Fostering communication and a good relationship between the employer and employees and coworkers. d) Establish standard methods and clear in the completion of the implementation work.