P Pada dasarnya setiap budaya mampu membentuk dan menyusun pola kota yang tepat. Bentuk dan pola kota tersebut sesuai dengan prinsip universal kota dan diterapkan secara kontekstual. Penerapan disesuaikan dengan aturan dan kebiasaan yang berlaku di sebuah tempat/kawasan. Berdasarkan pemikiran dia atas timbul pertanyaan mengenai hubungan antara budaya (kehidupan masyarakat) dengan bentuk kota. Seharusnya kota memiliki karakter tersendiri sesuai dengan budaya dan masyarakat stempat. Lalu bagaimana dengan kota yang dirancang dengan tema yang sudah ditentukan oleh pihak tertentu ? Seperti lota modern dengan nuansa futuristik atau bahkan kota bertema klasik dengan nuansa Eropa yang dibangun di wilayah pinggiran Jakarta. Sesungguhnya, apakah bentuk kawasan kota mempengaruhi kehidupan tempatnya ataukah kehidupan yang mempengaruhi bentuk kota ? Salah satu cara untuk mendapatkan jawaban tersebut adalah dengan mencari keunikan arsitektur yang membentuk karakter sebuah kota. Arsitektur memberikan wajah dan karakter suatu tempat. Bentuk fisik yang dapat digunakan sebagai penanda untuk membedakan suatu tempat dengan tempat lain. Setiap tempat seharusnya memiliki perbedaan karakter. Hal ini disebabkan karena penduduk, tradisi, nilai sosial dan estetis maupun iklimnya yang berbeda.